MAKASSAR, wahdah.or.id – Lembaga Pengembangan Pendidikan Dasar Al Qur’an (LP2DQ) Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) menggelar Pelatihan Pengajaran Dirosa Anak, khusus wilayah Sulawesi Selatan, Sabtu-Ahad (24-25/05/2025).
Pelatihan buku Dirosa anak ini berlangsung selama dua hari, di lantai dua Masjid Darul Hikmah DPP Wahdah Islamiyah Jl. Antang Raya, no. 48, Antang, Makassar.
Kegiatan ini manargetkan peserta para pengurus Bidang Khidmatul Qur’an DPD se-Sulsel dan para pengajar TKQ/TPQ.
Pelatihan Pengajaran Dirosa Anak ini, sudah masuk angkatan yang kesembilan. Sebanyak 32 peserta yang hadir dari 46 pendaftar, mereka mendapatkan materi terkait metode pengajaran empat jilid Dirosa anak.
Penguasaan tiap jilid Dirosa anak, dipandu oleh satu orang Ustaz dari Tim Pelatih LP2DQ.
Buku Dirosa jilid I dipandu oleh Ustaz Muh. Dazky Mubarak, Dirosa jilid II dipandu oleh Ustaz Amiruddin Rasyid, Dirosa jilid III dipandu oleh Ustaz Munir Abdurrasyid dan Dirosa jilid IV dipandu langsung oleh penemu metode Dirosa yakni Ustaz Qomari.
Agar keberhasilan pelatihan maksimal, dalam sambutan dan laporannya sebagai pelaksana kegiatan, Ustaz Qomari mengaharap para peserta untuk fokus dalam mengikuti kegiatan.
Ia meminta setiap peserta untuk tidak terganggu dengan agenda atau aktifitas lain selama dua hari pelatihan.
“harapan kami, mohon kiranya, semua aktifitas di luar pelatihan ini, dipause dulu. Ditunda dulu, sampai selesainya pelatihan ini,” ujarnya.
Ketua Harian Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah, Ust. Dr. Rahmat Abdul Rahman dalam taujihatnya, mengingatkan kepada para peserta terkait metode pembelajaran.
Kata beliau, guru dan metode yang dipakai berperan besar dalam kemudahan peserta didik dalam menerima pelajaran. Adapun materi atau konten yang diajarkan, hanya berpengaruh sekitar 50, 40 atau 30 persen.
“suatu proses belajar mengajar akan menjadi sukses, bukan hanya karena konten yang diajarkan.
Ust. Rahmat sebutkan, bahwa kebanyakan peserta didik menyukai mata pelajaran yang ia sukai karena dua hal yaitu gurunya dan metode yang dipakai saat belajar.
“kita ini, yang pernah belajar, itu suka pada mata pelajaran karena dua hal. Guru yang mengajarkan dan yang kedua cara mengajarkan,” Kata Ust. Rahmat menjelaskan setelah mengajak interaktif para peserta.
Dirosa adalah metode belajar al qur’an yang praktis. Dengan 20 kali pertemuan, para peserta didik sudah bisa membaca al qur’an dengan baik. []