Laporan Hari Kedua Muktamar
Rabithah Ulama Muslimin, Istanbul Turki
Hari kedua Muktamar Rabithah semakin hangat dengan kehadiran para masyayekh kibar lainnya yang belum sempat hadir pada hari pertama, Acara diawali kembali dengan pemaparan para masyayekh tentang keadaan Negara-negara Islam khususnya di timur tengah yang dilanda kemelut serta fitnah revolusi dan keangkuhan para penguasa yang Dzolim.
pada sesi yang pertama para ulama dari Mesir mewakili Negara Mesir yang dimulai dari pemaparan Syekh DR. Ahmad Farid hafidzahullah yang mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah yang berkaitan dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla yang maha Adil terhadap hamba-HambaNya, dan
mengingatkan bahwa kekuasaan yang mutlak hanyalah milik Allah, adapun apa yang dimiliki manusia hanyalah merupakan titipan dari yang maha Kuasa, yang suatu saat akan pergi meninggalkannya atau ia yang akan meninggalkannya, betapa pun pongah dan rakusnya seseorang terhadap kekuasaan maka kekuasaan itu pulalah yang akan membinasakannya.
Kemudian pemaparan yang kedua masih tentang Mesir
diantarkan oleh Syekh. DR. Muhammad Yusri Hafidzahullah setelah itu diikuti
dengan masukan pendapat dari para yang hadir.
Kesempatan kedua membahas masalah yang terjadi di Yaman, dan masing-masing dibawakan oleh para ulama dari Yaman, diantaranya : Syekh DR. ‘Aqil Al-Maqtary hafidzahullah, Syekh DR. Abdullah Al-Ahdal, dan Syekh Abdul Majid Ar-Raymy hafidzahumullah.
Kesempatan ketiga membahas masalah-masalah ummat di Sudan yang masing-masing diantarkan oleh : Syekh DR. Sulaiman Abu Naro hafidzahullah, Syekh Muhammad Abdul Karim al-Hafidz, Syekh Prof. DR Alaudiin Az-Zaky hafidzahullah.
Para masyayekh sangat antusias dengan acara muktamar dan turut pula hadir yaitu Syekh Prof. DR. Nashir Al-Umar Hafidzahullah (musyrif almoslim.com).
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan wejangan dari dua masyayekh lewat telepon yang tidak sempat menghadiri acara muktamar secara langsung, yaitu Syekh Abdurrahman bin Nashir al-Barrak Hafidzahullah yang kemudian menurut Syekh Abdul Azis At-Turky beliaulah yang selama ini terus mendesak untuk dibuat Rabithah yang menjawab serta memberi solusi terhadap apa yang terjadi pada ummat ini,
Wejangan yang kedua lewat telepon dari Syekh DR. Abdurrahman Abdul
Kholiq Hafidzahullah, kedua syekh tersebut kembali mengingatkan para ulama dan duat akan amanah dan tanggung jawab yang sangat besar yang dititipkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dan pentingnya bersabar dalam menjalankan amanah tersebut.
Setelah itu dibacakanlah hasil-hasil keputusan dari Muktamar yang insya Allah
akan kami laporkan pada tulisan berikutnya.
Dari hasil muktamar terjadi perubahan struktur kepengurusan Rabithah :
Ketua : Syekh Al-Amin Al-Haj Hafidzahullah
Wakil Ketua 1 : Syekh DR. Ali Ahmad as-Salus Hafidzahullah
Waka 2 : Syekh DR. Abdurrahman al-Mahmud Hafidzahullah
Waka 3 : Syekh. Muhammad Sidia An-Nawawu hafidzahullah
Sekjend : Prof. DR. Nashir al-Umar hafidzahullah, yang sebelumnya dijabat oleh
Syekh. Abdul ‘azis at-Turky.
Musaid sekjen 1 : Syekh DR. Abdul ‘Azis At-Turky hafidzahullah
Musaid Sekjen 2 : Syekh DR. Abdul Muhsin Hafidzahullah. (Ustadz Harman Tajang, Ketua BP2TQ Wahdah Islamiyah, Alumni Universitas Internasional Khourtoum Sudan, melaporkan dari Istanbul Turki)