MAKASSAR, wahdah.or.id – Prof. Andi Muhammad Syakir, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Pasca Panen dan Budidaya Komoditas Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, memberikan Kuliah Umum di Mukernas ke-XVII Wahdah Islamiyah yang bertempat di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Sabtu (7/12/2024).
Dalam kegiatan bertajuk “Peran Pertanian dalam Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia,” ia memaparkan langkah-langkah strategis pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan menjaga ketahanan pangan di tanah air.
Dalam kuliahnya, Prof. Syakir menekankan pentingnya swasembada pangan yang telah dijadikan program prioritas oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran besar dalam menyediakan pangan, sumber energi terbarukan, bahan baku industri, serta sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
“Kita tidak boleh disandera pangan dunia, salah satunya adalah gandum yang 100% kita impor,” ujarnya.
Lebih lanjut, pakar rempah ini mengungkapkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam pengelolaan sumber pangan lokal seperti kelapa sawit, tebu, dan aren. Namun, ia mengingatkan bahwa Indonesia belum mampu mengoptimalkan potensi ini secara maksimal untuk kepentingan nasional dan global. Dalam hal ini, pengelolaan bioenergi dan hasil pertanian menjadi prioritas untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia dan memberi dampak positif bagi dunia.
Sebagai bagian dari strategi pemerintah, Prof. Syakir menjelaskan blueprint swasembada pangan 2024-2029 yang bertujuan untuk meningkatkan PDB Indonesia sebesar 4%. Program-program unggulan seperti pengembangan komoditas ekspor strategis, peningkatan produksi pangan bergizi, dan program pekarangan pangan bergizi menjadi fokus utama.
Selain itu, pemberdayaan petani milenial dan pengembangan pertanian modern dengan teknologi seperti smart farming dan digitalisasi pertanian juga akan diperkuat untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Ia juga berjanji akan membantu Wahdah Islamiyah di bidang pertanian, seperti dalam penyediaan pembibitan, bantuan usaha hingga pendampingan.