(Jakarta-wahdah.or.id)- Ahad (22/1) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah (WI) Jakarta menggelar Tabligh Akbar bertajuk Agenda Kepemimpinan dan Ekonomi Ummat 2017. Acara yang bertempat di Masjid Raya Palapa Baitus Salam Jakarta Selatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengukuhan pengurus DPW WI Jakarta periode 2017-2022.
Pembicara utama pada kegiatan ini Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, sekaligus mengukuhkan pengurus baru DPW WI Jakata yang diketuai oleh Ustadz Ilham Jaya Abdurrauf. Dalam pidato pengukuhannya Ustadz Ilham menyatakan tekad dan harapan Wahdah Islamiyah Jakarta, yakni mengembangkan dakwah dengan citra positif, yaitu dakwah yang menyatu dengan umat dan dapat menciptakan kemaslahatan umat.
Sementara Ketua Umum WI ustadz Zaitun menyampaikan harapan kepada para pengurus yang baru dikukuhkan untuk bekerja keras mewujudkan ibu kota Jakarta yang islami. “Mudah-mudahan kita dapat bekerja keras dan bersungguh-sungguh mewujudkan ibu kota Jakarta yang benar-benar Islami atau lebih islami,” tegas Ustadz Zaitun yang juga merupakan wakil Sekjen MUI Pusat.
Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini juga mengingatkan bahwa para pengurus Wahdah Jakarta tidak boleh pesimis dalam mengembangkan dakwah di Jakara. Sebab Wahdah tidak bekerja sendirian. “Tentu kita tidak sendirian, saya berharap jangan sampai para pengurus mengira bahwa kita bisa bekerja sendirian”, ucapnya. “Di Jakarta ini sudah lebih dalulu organisasi-organisasi Islam, lembaga-lembaga Islam, yang mudah-mudahan kita bisa menyempurnakan dan melengkapi apa-apa yang telah mereka rintis,” terangnya.
“Jadi, walaupun tanggung jawab besar, tapi jangan kita merasa pesimis karena banyak lembaga-lembaga yang juga bekerja di Jakarta untuk menjadikan Jakarta ini benar-benar Islami, tentu dalam bingkai Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya. “Kita sadari meskipun Jakarta banyak lembaga, organisasi, Ulama, da’i, dan Habaib, masih membutuhkan kerja keras,’ tegas Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) ini. “Sebab Jakarta dikenal sebagai kota kaum Muslimin”, pungkasnya. [sym].