SUDAN, wahdah.or.id – Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah kembali mengukuhkan kepengurusan baru DPLN (Dewan Pengurus Luar Negeri) Sudan. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin, Jum’at (2/12/22).
Mengawal taushiyahnya, Ustadz Zaitun mengingatkan tentang esensi dakwah dan pentingnya organisasi.
“Tugas utama kita sebagai pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah berdakwah. Maka kita bentuk organisasi ini, tidak lain adalah untuk dakwah. Dakwah dengan maknanya yang luas. Termasuk pendidikan, sosial, dst. Dari sinilah maka kita perlu berorganisasi. Urusan dakwah ini harus diorganisir dengan baik,” terangnya.
Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara juga mengingatkan bahwa semangat berkontribusi dalam perbaikan umat adalah fokus perjuangan hari ini.
“Apa yang kita lakukan ini, dalam bahasa Al Qur’an disebut demhan “ishlah”. In uriidu illal ishlaaha mastatha’tu. Perjuangan kita hari ini adalah ishlah (gerakan perbaikan umat),” lanjutnya.
Umat Islam saat ini menurutnya sedang menghadapi berbagai persoalan.
“Bahkan ada hal-hal yang sangat memprihatinkan. Maka kita harus hadir membawa solusi,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, cara yang yang harus ditempuh antara lain adalah dengan terus menyiapkan kader yang dapat membantu mengemban dakwah, menjadi guru, dst
“Kita harus terus cetak para da’i, al mushlihun, yang tauhidnya murni, akhlaknya indah, punya semangat juang, siap berkorban, dan punya semangat berkolaborasi,” tandasnya.
Terakhir, Wakil Sekretaris Wantim MUI ini mewasiatkan tiga hal bagi para pengurus wahdah Sudan. Di antaranya agar terus berkolaborasi dengan berbagai organisasi, termasuk juga KBRI.
“Saya wasiatkan tiga hal: pertama, kuatkan belajarnya. Yang kedua, terus berdakwah. Mulai dari antar sesama mahasiswa. Yang ketiga, lakukan kerjasama dengan berbagai pihak disana. Ada tugas yang tidak bisa kita kerjakan sendiri. Selalu komunikasi dengan pihak KBRI,” pungkasnya.
Ketua DPLN terpilih adalah Mar’ie Muhammad, mahasiswa magister di Khartoum, Sudan.
Wakil Dubes RI untuk Sudan Rudy Kurnaedi dalam sambutannya berharap Wahdah terus berkontribusi.
“Saya berharap Wahdah dapat terus memberikan kontribusinya. Bukan hanya sesama mahasiswa dan warga negara Indonesia, namun juga bagi warga Sudan. Apa yang bisa disinergikan. Kami yakin kita bisa lakukan bersama-sama,” tegasnya.
Hadir pula perwakilan dari PCI NU, Muhammadiyah, Persis, dan PPI, serta para staf dari KBRI.
Selain Sudan, saat ini Wahdah juga memiliki DPLN di Saudi Arabiya, Turkiye, dan Yaman.
Rep: Ibawi
Editor: Akbar