Memilih pasangan hidup untuk dijadikan suami atau istri tidaklah seperti memilih baju atau kendaraan. Butuh pemahaman yang mendalam, sebab pasangan hidup ini akan menjadi pendamping hidup dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang nantinya akan menjadikan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah (samara) yang bukan hanya kebahagiaan tersebut akan diraih didunia tetapi juga diakhirat.

Ada yang mengatakan, salah memilih tukang cukur, menyesalnya sehari, Salah memilih tukang jahit menyesalnya seminggu, tetapi salah memilih pasangan untuk menjadi pendamping hidup, menyesalnya seumur hidup. Nah, agar tidak menjadi bahan penyesalan, maka dikesempatan ini akan disebutkan beberapa kriteria untuk pria manakala ingin memilih istri sebagai pendamping hidup, yaitu :

1. Pilihlah karena kecantikan, keturunan, harta dan agamanya.

Sebagaimana hadits dari Abi Hurairah r.a, Rasulullah bersabda , “Nikahilah seorang wanita karena empat hal, hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah yang baik agamanya sehingga kamu mudah mengasuhnya” (HR. Bukhari)

Inilah fitrah laki-laki yang selalu mencari yang terbaik sebagai pendamping hidupnya. Dan itu sah-sah saja karena memang sudah sunnatullah. Laki-laki pastilah mencari pendamping hidup wanita yang berketurunan baik-baik, memiliki harta yang banyak dan pastilah kecantikan juga mendapat prioritas serta agama. Namun arahan Rasulullah, apabila tidak bisa berkumpul ke 4 hal tersebut maka yang diutamakan adalah agamanya, karena ini adalah merupakan jaminan dari kebahagiaan membina rumah tangga. Menyangkut tentang agama ini, Rasulullah justru telah memberikan garansi manakala ingin bahagia didunia dan di akhirat maka pilihlah wanita karena agamanya sebab wanita yang agamanya baik itulah wanita yang sholehah,
“Dunia ini adalah perhiasan, dan seindah-indah perhiasan didunia adalah wanita yang sholehah” (HR. Muslim)

2. Haram menikahi Wanita Musyrik/Kafir

Menikahi orang kafit dan musyrik diharamkan dalam islam, sebagaimana disinyalir dalam firman-Nya :

“Dan janganlah kamu nikahi perempuan-perempuan musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada perempuan musyrik, walaupun dia menarik hatimu.” (QS. Al Baqarah : 221)

Kerena itu,kita tidak boleh menyambung tali perkawinan antara dua hati dan dua akidah yang bertentangan. Sebab nilai akhir dari pernikahan bukanlah sekedar pelampiasan seksual, melainkan adanya kesamaan arah dalam mengarungi bahtera hidup. Itulah rahasia Islam, kenapa mengharamkan kawin dengan orang yang berbeda agama, karena tidak akan terjalin kebahagiaan rohani.

3. Wanita yang subur dan kuat rasa sayangnya

Dari Ma’qil bin Yasar, dia berkata: “Seorang lelaki datang kepada Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam lalu berkata: “Aku mendapatkan seorang wanita yang memiliki nasab (kehormatan pada orang tuanya) dan kecantikan, tetapi dia tidak akan beranak, apakah aku boleh menikahinya?” Beliau menjawab: “Tidak”. Lalu lelaki itu mendatangi beliau kedua kali, maka beliau melarangnya. Lalu lelaki itu mendatangi beliau ketiga kali, maka beliau bersabda: “Menikahlah kamu dengan wanita yang penyayang dan banyak anak, sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu terhadap umat-umat lain”.
(HR. Abu Dawud, no: 2050; Nasai, no: 3227. Syaikh Al-Albani berkata: “Hasan Shohih”.)

Memiliki anak juga adalah merupakan fitrah yang didambakan setiap yang sudah berkeluarga, sebagaimana disebutkan dalam QS.3 :14. Usahakan carilah wanita yang subur yang dapat menghasilkan keturunan yang banyak. Wanita yang cantik lagi mempunyai nasab yang tinggi namun mandul, tidaklah mendapat rekomendasi Rasulullah untuk dinikahi. Selain akan mendapat pahala yang besar dengan keturunan itu, juga akan menjadi kebanggaan Rasulullah. Demikian pula yang kuat rasa cinta dan sayangnya pada suami dan keluarganya. Sangat penyayang, maka bersyukurlah mendapat pasangan hidup yang berketurunan lagi penyayang.

4. Utamakan Memilih Yang Bukan Kerabat

Islam mengajarkan agar dalam memilih calon pendamping dicari orang yang bukan kerabat sendiri, dengan menitikberatkan kufu’ (keseimbangan derajat) agama, moral dan nasab yang mulia. Semua itu untuk menjaga kokohnya keturunan. Sebab, pernikahan antara kerabat, dapat melumpuhkan jasmani dan otak bagi anak turunannya. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW :

“Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab dapat (berakibat) melahirkan anak yang lemah (akal dan fisiknya).” (Hadist Syarif)

5. Diutamakan yang masih gadis atau perawan.

Sabda Rasulullah, “Nikahilah wanita yang masih perawan karena mulut mereka lebih segar dan manis (budi bahasanya indah), dan lebih subur serta lebih ridha dengan kesederhanaan (tidak banyak tuntutan).” (Riwayat Imam at-Thabrani).

6. Berjiwa amanah, membawa daya tarik dan mampu menjaga kehormatan.

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”.
(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

7. Hindarilah wanita yang berperangai buruk, suka berkata-kata kotor, dan tidak mampu menjaga kehormatan

Rumah tangga akan menjadi celaka dan tidak akan terjalin kehidupan yang sakinah mawaddah warahmah apabila beristrikan wanita yang jelek perangainya. Sebagaimana Rasulullah bersabda :

“Dan termasuk kesengsaraan adalah istri yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu ia mengungkapkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi dari padanya, engkau tidak merasa aman dengan dirinya dan hartamu” (HR. Ibnu Hibban)

Tentunya wanita yang dapat menjaga diri dan kehormatannya menjadi prioritas utama, adapaun wanita yang pacaran,yang suka gonta ganti pacar, dibawa oleh laki-laki lain yang tidak halal untuknya, tentunya wanita seperti ini tidak akan mendapat prioritas, sebab ia tidakmampu menjaga kehormatannya. Demikian pula wanita yang selalu berkata kasar, keji dan kotor, tidak layak dijadikan istri. Dan hal ini dapat dilihat dari bagaimana ia berinteraksi dan termasuk teman-teman bergaulnya.

Olehnya pantaskanlah diri kita untuk menjadi pilihan terbaik yang akan menjadi pendamping hidup. Dengan menjaga diri dan kehormatan sebagai seorang wanita muslimah, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Rasulullah. Wanita yang sholehah dan laki-laki yang sholeh, disaat mereka dipersatukan dalam mahligai rumah tangga, maka akan menghasilkan keturunanyang sholeh dan sholehah. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk mendapatkan pendamping hidup yang dapat membahagiakan baik didunia dan diakhirat.

Semoga Bermanfaat

Oleh Askar Yaman, M.Pd

Artikulli paraprakKhusus Pecinta Al-Quran : Dasar-Dasar Ilmu Tajwid
Artikulli tjetërKriteria Memilih Pasangan Hidup ( Suami ) Bag.2

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini