Alhamdulillaah kemarin hari Rabu, 10 Rabi’ul Akhir / 20 Januari 2016 ustadz Zaitun Rasmin beserta istri hafidzahumallaahu ta’ala dalam kesempatannya menjenguk kembali orang tua beliau pak Rasmin (syafaahullaah) yang sedang sakit dan dirawat di Balikpapan, Menyempatkan diri untuk mengadakan konsolidasi dan silaturahim ikhwah akhawat pengurus dan kader Wahdah Islamiyah yang berada di Koordinasi Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Dalam konsolidasi dan silaturahim pengurus dan kader Wahdah Islamiyah Korwil Kaltim-Kaltara yang diadakan di meeting hall Hotel Herly Syariah pada pukul 14.00 – selesai ini, Ketua Umum Wahdah Islamiyah, ustadz Zaitun Rasmin menyampaikan taujihatnya kepada pengurus dan kader yang hadir yang mewakili DPD Kota dan Kabupaten serta daerah binaan Kaltim Kaltara, bagaimana kiat-kiat seorang muslim dalam menghadapi fitnah. Beliau mengawali taujihatnya dengan memberikan penjelasan definisi fitnah menurut bahasa Indonesia dan fitnah itu sendiri menurut bahasa Arab, dan kemudian arahan-arahan bagaimana jika seorang muslim berada di lingkungan yang penuh fitnah dan bagaimana ketika fitnah itu diarahkan kepada kita.
Beliau menyampaikan bahwa ketika fitnah melanda ummat ini, maka:
1. perbanyaklah ta’awudz dan istighfar.
2. menghindar dari tempat-tempat fitnah (misalnya disitu ada pembunuhan, teror, dll maka sebaiknya menjauhi tempat tersebut sebatas kemampuan kita, bukan malah berkumpul ditempat fitnah terjadi dan menjadikannya tontonan seperti yang banyak terjadi di kaum muslimin saat ini).
3. Kemudian menahan diri dari banyak berkomentar dan lebih banyak diam (sebagaimana penjelasan dari Al Qur’an ketika Maryam mendapatkan fitnah dan dari Hadits berkata baik atau diam dan perkataan ulama salafus shalih ketika menghadapi fitnah).
4. Tidak turut menyebarkan keburukan (misalnya foto-foto, dll) yang membuat keburukan itu menjadi hal yang biasa di masyarakat
5. Kalau kita yang dituduh atau difitnah, pertama yang kita lakukan adalah ada saat tidak berbicara dulu (berpikir sebelum menanggapi), ketika keadaan sudah memungkinkan baru mengklarifikasi namun mengklarifikasi juga membutuhkan kekuatan, dukungan (dari tokoh-tokoh agama dan masyarakat setempat) dan bukti-bukti agar bukan malah kita dijatuhkan dan semakin dituduh.
Diakhir taujihat beliau menyampaikan bahwa masalah yang dihadapi ummat ini sangat besar, dan yang sedang ramai menjadi perbincangan dunia adalah masalah teroris dan bagaimana agar ummat Islam tidak terus dijadikan sebagai bahan fitnah.
Bagaimana agar semangat- semangat para pemuda Islam terarahkan dengan pembinaan (tarbiyah Islamiyah ) yang baik dan benar namun tetap mengakomodir semangat perjuangan mereka untuk Islam. Karena selain semangat menuntut ilmu, kita juga harus mempunyai semangat perjuangan agar bagaimana dakwah Islam tersebar.
Beliau juga memaparkan pertimbangan maslahat dan mudharat untuk misi dakwah dan ummat.
Jika kita peduli dengan ummat ini maka harus semangat mendakwahkan islam yang benar, semangat untuk terus menuntut ilmu dan semangat berjuang. Maksimalkan hidup dengan semangat menuntut ilmu, dakwah dan tarbiyah. Mari kita bersama-sama berjalan lebih cepat dan berlari lebih kencang untuk perjuangan dienullah ini.
Diakhir kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan konsolidasi dan tanya jawab dari masing-masing daerah dan persiapan masing-masing daerah menuju muktamar III Wahdah Islamiyah yang akan diadakan bulan Juli mendatang di Jakarta, in syaa’ Allah.
acara ini juga dihadiri Al Ustadz Ir. H. Syamsuddin Kurru (Ketua Bidang I DPP Wahdah Islamiyah), Al Ustadz Ir. H. Alimuddin Camma (Korwil Kalimantan dan Juga Ketua DPW Kaltim), beberapa ketua DPD yg berada diwilayah Kaltim-kaltara, Ketua Lembaga Muslimah Kaltim dan beberapa ketua Lembaga Muslimah yg berada diwilayah Kaltim
Semoga Allah memudahkan semua usaha perjuangan kita, meridhai dan memberkahinya, aamiin.
Allaahu Akbar!