JAKARTA, wahdah.or.id – Ketua DPP Bidang Ketahanan Keluarga Wahdah Islamiyah Ustadz Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I menghadiri Kongres Keluarga Indonesia ketiga yang diadakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Gedung Nusantara V, Komplek DPR-MPR RI, Senayan Jakarta, pada hari Sabtu, (29/7/2023).
Kongres yang bertemakan Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045 ini mengundang tokoh dari berbagai elemen bangsa, mulai dari pemerintahan, perwakilan partai politik, organisasi keagamaan, komunitas yang peduli keluarga, akademisi, generasi milenial dan post milenial, serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Indra Gunawan dalam sambutannya d ihadapan sekitar 300 peserta, menyebut upaya mewujudkan keluarga berkualitas untuk mencetak generasi emas untuk Indonesia Emas 2045 tidak bisa jika hanya dilakukan oleh satu kementerian atau satu lembaga pemerintah sendiri.
“Jadi memang saya rasa upaya-upaya kolaborasi sinergi ini perlu terus kita kembangkan ke depan, karena tidak mungkin upaya-upaya mewujudkan kualitas keluarga atau ketahanan keluarga yang baik dilakukan oleh satu lembaga atau kementerian sendiri. Masyarakat bisa berperan sesuai dengan core business nya masing-masing untuk mendorong agar program pemerintah berjalan dengan baik,” ungkap Indra.
Kongres Keluarga Indonesia ketiga ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Di awal materinya, Hasto mengucapkan terima kasih kepada PKS, khususnya Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) yang telah menggelar Kongres Keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas. Ia menyebut sebenarnya ini merupakan tugas BKKBN.
“Saya terima kasih sekali karena Kongres Keluarga ini menjadi tugas BKKBN untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Dan ini menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung program BKKBN. Saya ucapkan terima kasih,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa bonus demografi yang akan didapat Indonesia ibarat dua sisi pisau.
“Sehingga ada bahaya juga itu bonus demografi, seperti dua sisi pisau. Bisa sejahtera, bisa juga sengsara. Bisa berkah, bisa juga musibah,” jelasnya.
Pemerintah menyadari bahwa keluarga menjadi pondasi untuk tercapainya kemajuan bangsa. Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk memperhatikan keluarga dalam rangka mencapai kemajuan bangsa.
“Kita semua percaya bahwa pendidikan pertama ada di keluarga,” imbuhnya.
Ustadz Ridwan Hamidi sekalu perwakilan Ormas Wahdah Islamiyah yang turut hadir menandatangani Rekomendasi Kongres Keluarga Indonesia ke-3 mendukung upaya pengarusutamaan Keluarga dalam program pembangunan.
“Ketahanan Bangsa sangat erat hubungannya dengan Ketahanan Keluarga. Maka penguatan keluarga perlu melibatkan semua elemen bangsa. Bentuk keseriusan dan kesungguhan itu di internal Wahdah Islamiyah, pasca Muktamar nya yang terakhir, diwujudkan dengan membentuk Bidang khusus, Bidang Ketahanan Keluarga,” tuturnya.
Sebagai bukti dan wujud untuk melahirkan generasi emas adalah dengan membangun ketahanan keluarga, serta melahirkan motivator, konsultan dan konselor keluarga yang dapat turut menyelesaikan berbagai masalah dalam keluarga yang ada di masyarakat.
Baru-baru ini melalui Lembaga Pernikahan dan Pembinaan Keluarga Sakinah (LP2KS) Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah dan Muslimah Wahdah Pusat sukses mengadakan Pembekalan Konsultan Keluarga dengan tema “Aktualisasi Fungsi dan Peran Konsultan Keluarga dalam Mengokohkan Ketahanan Keluarga”, bertempat di Travellers Hotel Phinisi Makassar, 28-30 Juli 2023.
Rep, Editor: Muh Akbar