KITÂBUL JÂMI’ DARI BULÛGHUL MARÂM
(Bagian Kedua)
Makna Kitab
‘Kitâb’ dalam bahasa Arab, berasal dari kata ‘katb’ yang artinya mengumpulkan atau menghimpun. Kata ‘Kitâb’ ini sudah diserap jadi bahasa Indonesia. Istilah kitab di kalangan para ulama termasuk yang dimaksudkan oleh Al Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullâh dalam bukunya ini, maksudnya bahwa di tempat ini, dikumpulkan hadits-hadits dalam tema tertentu. Jadi kalau kitab thaharah, artinya berisi kumpulan hadits yang berkaitan dengan thaharah. Demikian pula kitab shalat berisi kumpulan hadits yang berkaitan dengan shalat.
Mengapa dinamakan Kitâbul Jâmi’?
Sedangkan Kitâbul Jâmi’ berbeda dengan beberapa kitab lainnya karena berisi kumpulan hadits-hadits dari berbagai bab yang tidak memungkinkan dikumpulkan dalam satu nama kitab tersendiri sebab isinya tidak sejenis. Oleh karena itu, beliau mengumpulkan bab-bab tersebut dalam satu kitab yang beliau namakan al-Jâmi’, yang artinya yang mengumpulkan atau yang menghimpun.
Kitâbul Jâmi’ berisi 6 bab yang berkaitan dengan akhlak dan tazkiyatun nufus, yaitu:
- Bâbul Adab.
- Bâbul Birri wash Shilah, tentang berbuat baik dan silaturahim.
- Bâbuz Zuhdi wal Wara’, tentang sifat zuhud dan wara’.
- Bâbut Tarhîb min Masâwi-il Akhlâq, mengingatkan agar menjauhkan diri dari akhlaq-akhlaq yang buruk.
- Bâbut Targhîb min Makârimil Akhlâq, tentang anjuran atau motivasi untuk memiliki akhlak mulia.
- Bâbudz Dzikri wad Du’â’, tentang dzikir dan do’a.
Orang Pertama Yang Menulis Kitâbul Jâmi’
Sebagian ulama (seperti Prof. Dr. Abdussalâm asy Syuwai’ir) berpendapat bahwa Imam Malik bin Anas rahimahullâh (w. 179 H) merupakan orang pertama yang menggunakan istilah Kitâbul Jâmi’ dalam kitabnya. Beliau menempatkannya di akhir kitabnya al Muwaththa’. Beberapa ulama baik dari madzhab Maliki maupun lainnya, ada yang mengikuti jejak beliau. Kitab lain yang ditutup dengan Kitâbul Jâmi’ adalah al Ilmâm bi Ahâdîtsil Ahkâm yang ditulis oleh Imam Ibnu Daqîqil ‘Ied (w. 702 H). Al Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullâh mengikuti jejak para imam tersebut dalam menyusun kitabnya dengan menempatkan Kitâbul Jâmi’ di bagian akhir kitabnya.
Al Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullâh banyak mengambil manfaat dalam memilih hadits-hadits di Bulûghul Marâm, dari kitab al Ilmâm bi Ahâdîtsil Ahkâm yang ditulis oleh Imam Abul Fath Muhammad bin Ali bin Wahb yang dikenal dengan Ibnu Daqîqil ‘Ied (w. 702 H) dan al Muharrar fil Hadîts karya al Hâfizh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin ‘Abdil Hâdi al Hambali.
Menghapal Kitâbul Jâmi’
Hadits-hadits yang dikumpulkan oleh Al Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullâh dalam Bulûghul Marâm merupakan hadits-hadits pilihan yang disusun selain untuk dikaji tapi juga dihapal. Seperti yang beliau ungkapkan dalam muqaddimah Bulûghul Marâm. Oleh karena itu, hadits-hadits yang terdapat dalam Kitâbul Jâmi’ sangat layak untuk jadi prioritas dihapal.
Syarah (penjelasan) Kitâbul Jâmi’
Memahami kandungan hadits-hadits yang terdapat dalam Kitâbul Jâmi’ tidak bisa langsung dicapai oleh semua orang. Hal itu bukan hanya karena hadits tersebut berbahasa Arab, tapi karena sabda Rasul shallallâhu ‘alaihi wasallam memiliki karakteristik, jawâmi’ul kalim, redaksinya singkat namun sarat dengan pesan dan makna yang mendalam. Di sinilah, dirasakan perlunya kehadiran penjelasan dari para ulama yang otoritatif, yang dapat membantu siapapun yang ingin memahami hadits.
Berikut ini, beberapa rujukan syarah (penjelasan) Kitâbul Jâmi’ baik dalam bentuk kitab (buku) maupun rekaman suara dan video:
- Kitab atau buku. Ada banyak buku yang menjelaskan Kitâbul Jâmi’dari Bulûghil Marâm:
- Al Badr at Tamâm Syarh Bulûghil Marâm karya Imam Al Qadli al Husain bin Muhammad al Maghribi (w. 1119 H).
- Subulus Salâm al Mûshilah ilâ Bulûghil Marâm karya Imam Muhammad bin Isma’il al Amîr Al Shan’âni (w. 1182 H).
- Fathul ‘Allâm Li Syarhi Bulûghil Marâm karya Abul Khair Nurul Hasan bin Muhammad Shiddîq bin Hasân Khân (w. 1336 H). Isinya banyak mengambil dari Subulus Salâm karya Imam Al Shan’âni.
- Mukhtashar al Kalâm ‘ala Bulûghil Marâm karya Syaikh Faishal bin Abdil Aziz Âli Mubârak (w. 1376 H). Penjelasannya disajikan dengan sangat ringkas. Naskah yang kami dapatkan tidak lengkap.
- Asy Syarhul Mukhtashar ‘Alâ Bulûghil Marâm karya Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin. Penerbit Muassasah asy Syaikh Muhammad bin Shâlih al ‘Utsaimîn, Saudi Arabia. Cetakan Kedua 1440 H.
- Fathul Dzil Jalâli Wal Ikrâm karya Syaikh Muhammad bin Shâlih al ‘Utsaimîn. Tahqiq dan Ta’liq: Shubhi Muhammad Ramadhân dan Ummu Isra’ bintu ‘Arafah Bayyûmi. Al Maktabah al Islamiyah Mesir. Cetakan pertama 1427 H – 2006 M.
- Tuhfatul Kirâm, Syarh Bulûghil Marâm karya Dr. Muhammad Luqman as Salafi (Rektor Universitas Ibnu Taimiyah dan Pusat Studi al ‘Allâmah Bin Bâz di India).
- Taudlîhul Ahkâm Min Bulûghil Marâm karya Syaikh Abdullah bin Abdirrahman al Bassâm.
- Minhatul ‘Allâm min Syarhi Bulûghil Marâm karya Syaikh Abdullah bin Shâlih al Fauzân.
- Fiqhul Islâm Syarh Bulûghil Marâm karya Syaikh Abdullah bin Syaibah al Hamd (Dosen pascasarjana di Universitas Islam Madinah dan pengajar di Masjid Nabawi).
- Al Ifhâm fii Syarhil Bulûghil Marâm karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah ar Rajhi.
- Fathul ‘Allâm fî Dirâsati Ahâdîts Bulûghil Marâm karya Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizâm al Fadli al Ba’dâni.
- Nailul Marâm Syarh Bulûghil Marâm karya Syaikh Muhammad bin Yasin bin Abdullah.
2. Ceramah (Audio Dan Video). Ada banyak video berisi penjelasan terbatas hanya Kitabul Jâmi’secara khusus atau Bulûghul Marâm secara lengkap, yang kita bisa akses di media sosial seperti youtube, facebook dan lainnya. Beberapa video yang bisa kita akses, antara lain:
- Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bâz. Ada 14 video dengan durasi yang beragam. Link video-video tersebut sebagai berikut: https://www.youtube.com/playlist?list=PL6C71skKjoGsRV7X3an80NMKBF7TEQh8a. Semua video tersebut diunggah pada 7 Nov 2020.
- Syaikh Muhammad bin Shâlih al ‘Utsaimîn. Ada 125 video dengan durasi yang beragam tapi singkat. Link video tersebut sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=g0QE8e-G6rM&list=PLrbxbilHNR6pr9G6-5i96P3HFX_8vXl98&index=3
- Syaikh Shalih al Fauzan. Ada 12 video. Video-video tersebut ada di link berikut ini: https://www.youtube.com/playlist?list=PL3523jgHxjkZEcM7bidI-A5F3mHGMhEu5. Semua video tersebut diunggah pada 15 Nov 2017.
- Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al ‘Abbâd al Badr. Ada 7 video. Link semua video tersebut, sebagai berikut: https://www.youtube.com/playlist?list=PL_jw1r_ejylOhT_bN1oRpTBZE_LJqfPQd. Video tersebut diunggah pada tgl 30 Juni dan 1 Juli 2015.
- Syaikh Prof. Dr. Ali Abdul Aziz Asy Syibl, dosen aqidah di Universitas Islam Imam Muhammad bin Su’ud, Riyad, Saudi Arabia. Ada kajian meski hanya ada 2 video di channel youtube beliau. Berikut link kedua syarah beliau:
- https://www.youtube.com/watch?v=KyXfQPZGd1E&list=PLycg__lR4PbuSqI4ME3fPOgf1xBR7XPm4. Diunggah pada 30 Jan 2019. Durasinya: 2:03:22.
- https://www.youtube.com/watch?v=VTS54ubbbpI&list=PLycg__lR4PbuSqI4ME3fPOgf1xBR7XPm4&index=2. Diunggah pada 04 Feb 2019. Durasinya: 2:00:26.
- Syaikh Prof. Dr. Abdus Salâm asy Syuwai’ir. Ada 9 video. Video-video tersebut terdapat pada link berikut ini: https://www.youtube.com/playlist?list=PL914QhoC1BhuoFVC2GdLz5hO-Vf8qP7Ba. Link ini berisi 119 video Syarah Bulughul Marâm dari awal sampai akhir. Syarah Kitabul Jâmi’, tersedia mulai video 111 sampai video 119.
- Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ruhaili. Ada 12 video. Video-video tersebut terdapat pada link berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=g0QE8e-G6rM&list=PLrbxbilHNR6pr9G6-5i96P3HFX_8vXl98&index=3.
- Syaikh Badr bin Muhammad al ‘Anazi. Ada 3 video. Berikut ini link videonya:
- https://www.youtube.com/watch?v=TEHv-gcmsF8&list=PLrbxbilHNR6pr9G6-5i96P3HFX_8vXl98&index=1. Diunggah pada 28 Feb 2021. Durasinya: 39:30.
- https://www.youtube.com/watch?v=Muc-O4BJXYk&list=PLrbxbilHNR6pr9G6-5i96P3HFX_8vXl98&index=2. Diunggah pada 8 Maret 2021. Durasinya: 35: 28.
- https://www.youtube.com/watch?v=g0QE8e-G6rM&list=PLrbxbilHNR6pr9G6-5i96P3HFX_8vXl98&index=3. Diunggah pada 27 Maret 2021. Durasinya: 32:01.
- Syaikh Ali Shalih Al Marri. Ada 15 video. Berikut ini link video-videonya: https://www.youtube.com/playlist?list=PLqBZI8hh6rt-1DEPm0Oh7hfg-UNlJwsVQ.
Semua penjelasan tersebut saling melengkapi satu dengan lainnya. Sehingga dirasa sulit untuk dinyatakan bahwa satu penjelasan dalam bentuk buku atau ceramah tertentu dianggap sudah paling lengkap, tidak memerlukan penjelasan lainnya.
Tulisan ini disajikan untuk para pecinta Rasul shallallâhu ‘alaihi wasallam yang mengikuti jejaknya dan mengharapkan syafa’atnya pada hari kiamat kelak.
Oleh: Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P., M.A
(Kandidat Doktor Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Penerima Sanad Mud, Dosen, Ketua MIUMI DIY, Wasekjen DPP WI dan Anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asean)