Kitab Ta’lim Muta’allim ‘’Petunjuk Jalan Bagi Pencari Ilmu”
Buku ini disusun oleh penulisnya, Burhanuddin Az-Zarnuji sebagai pemandu jalan bagi penuntut ilmu. Karena kebanyakan thulab al-‘ilm (pencari ilmu) di zamannya tidak mendapatkan manfaat dan buah dari ilmu yang mereka pelajari. Padahal mereka telah bersungguh-sungguh dalam belajar dan mencari ilmu tersebut.
Tapi hasilnya, menurut Az-Zarnuji “kebanyakan dar mereka tidak sampai (kepada ilmu[1]) tersebut serta tidak mendapatkan manfaat dan buah dari ilmu tersebut”. Buah dan manfaat dari ilmu kata beliau adalah al-‘amalu bihi wan-nasyr (mengamalkan dan menyebarkannya).
Az-Zarnuji kemudian menemukan bahwa hal itu disebabkan oleh karena kebanykan penuntut ilmu salah jalan dan meninggalkan syarat-syaratnya. Sebab setiap yang salah jalan akan tersesat dan tidak meraih tujuan yang diharapkannya.
Oleh karena itu, ‘’saya ingin menjelaskan kepada mereka cara belajar berdasarkan apa yang saya lihat dalam kitab-kitab dan dengarkan dari para Usatdzku yang memiliki ilmu dan hikmah”.
Uniknya buku yang diberi judul ‘’Ta’lim Muta’allim Thariq at-Ta’allum” ini ditulis setelah penulisnya memohon petunjuk kepada Allah melalui Shalat Istikharah.
Baca Juga:
Masalah Utama Dunia Pendidikan Saat Ini adalah Krisis Adab
Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Dunia Pendidikan
Buku ini terdiri atas 13 pasal, yaitu,
Pertama, Hakikat serta keutamaan lmu dan fikih
Kedua, Niat dalam mencari ilmu
Ketiga, Memilih ilmu, guru, teman, dan ketekunan
Keempat, Penghormatan terhadap ilmu dan guru
Kelima, Kesungguhan, ketekunan, dan obsesi (himmah) dalam mencari ilmu
Keenam, Permulaan, ukuran, dan urutan dalam mempelajari ilmu
Ketujuh, Tawakkal
Kedelapan, Waktu mencari ilmu
Kesembilan, Saling mengasihi dan menasehati
Kesepuluh, Mengambil faidah dan mempelajari adab
Kesebelas, Bersikap wara
Kedelapan, Hal-hal yang menguatkan dan melemahkan hafalan
Kesembilan, Hal-hal yang mendatangkan dan menolak rezeki, serta hal-hal yang memmperpanjang dan mengurangi umur.
Jika ditilik pasal demi pasal dari kitab ini, dapat disimpulkan, buku ini memang layak dijadikan sebagai panduan dalam mempelajari ilmu. Sebab buku ini berisi petunjuk jalan dan cara belajar.
Diawali dengan pasal tentang kedudukan ilmu dan kewajiban mempelajari ilmu. Kemudian penjelasan tentang pentingnya niat dan adab dalam belajar. Dan diakhiri dengan penjelasan tentang hal-hal yang menguatkan dan melemahkan hafalan serta hal-hal yang mendatangkan dan menolak rezki serta hal-hal yang memperpanjang umur dan menguranginya.
Dengan demikian, buku ini sangat penting bagi dijadikan pedoman oleh setiap penuntut ilmu. Tidak selayaknya seorang penuntut ilmu tidak mengenal dan menelaah sekali buku ini. Dapat dikatakan, buku ini merupakan salah satu rujukan dasar dalam adab dan panduan mencari dan mempelajari ilmu. [].
[1] Menurut Al-Attas, ilmu adalah sampainya makna ke dalam hati dan jiwa dan sampainya hati kepada makna.