KHUTBAH JUMAT – MENJAGA FITRAH PENGHAMBAAN

Date:

MENJAGA FITRAH PENGHAMBAAN
Oleh : Dep. Dakwah DPP Wahdah Islamiyah
KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ. وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ. وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادَيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَللهم صل على محمد و على آل محمدكما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد.
وبارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم ، إنك حميد مجيد.
أما بعد:
فيا عباد الله، أوصيكم و نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
قَالَ تَعَالَى:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسࣲ وَ ٰ⁠حِدَةࣲ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالࣰا كَثِیرࣰا وَنِسَاۤءࣰۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِی تَسَاۤءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَیۡكُمۡ رَقِیبࣰا

Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia.

Satu dari fitrah manusia yang telah ada sejak dilahirkannya ke dunia ini adalah fitra penghambaan kepada Allah Ta’ala. fitrah inilah yang pada hakikatnya tidak dapat didustai oleh siapapun dari kalangan dan golongan manusia dari masa sebelum datangnya Islam dan setelah datangnya Islam. Inilah fitra penghambaan yang akan kembali ke asal penciptaannya bila manusia tersebut menggunakan akal mereka dengan sebaik-baiknya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

وَلَىِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ لَیَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ یُؤۡفَكُونَ

“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?, tentu mereka akan menjawab, Allah”. (QS. Al-Ankabut : 61).

Jamaah Jum’at yang Allah muliakan.
Fitrah penghambaan yang agung ini, yang sungguh dengan Maha Pemurahnya Allah, maka Allah Ta’ala menanamkan fitrah ini pada setiap jiwa manusia untuk menjadi lentera petunjuk jalan kepada Allah. Namun, kebanyakan manusia cuman kembali kepada fitrah penghambaan ini disaat berada dalam bahaya atau berada dalam kesulitan. Perhatikan firman Allah Ta’ala,
وَإِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فِی ٱلۡبَحۡرِ ضَلَّ مَن تَدۡعُونَ إِلَّاۤ إِیَّاهُۖ فَلَمَّا نَجَّىٰكُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ أَعۡرَضۡتُمۡۚ
“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamupun berpaling dari-Nya”. (QS. Al-Isra’ : 67).

Fitrah penghambaan yang agung tersebut perlu untuk selalu kita hadirkan dalam dalam diri dan jiwa kita untuk menjadi penjaga dan benteng iman kita kepada Allah Ta’ala. Berikut beberapa perkara yang dengannya fitrah penghambaan tersebut terjaga dan tetap suci pada diri kita.

Pertama : Untuk menjaga dan merawat fitrah penghambaan kepada Allah dari berbagai penyimpangannya adalah, seyogyanya seorang hamba untuk selalu menghadirkan dalam dirinya sebuah pertanyaan, yaitu apakah tuhan-tuhan sembahan manusia selain Allah adalah lebih baik dari Allah Ta’ala?, maka tentu jawabannya adalah bahwa mustahil sembahan tersebut lebih baik dari Allah Ta’ala dan lebih memiliki kekuatan dari Allah Ta’ala. Perhatikan firman Allah Ta’ala,
یَـٰصَـٰحِبَیِ ٱلسِّجۡنِ ءَأَرۡبَابࣱ مُّتَفَرِّقُونَ خَیۡرٌ أَمِ ٱللَّهُ ٱلۡوَ ٰ⁠حِدُ ٱلۡقَهَّارُ
“Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?”. (QS. Yusuf : 39).

Kedua : Untuk menjaga dan merawat fitrah penghambaan kepada Allah dari berbagai penyimpangannya adalah, seyogyanya seorang hamba senantiasa menghadirkan dalam jiwanya tentang hakikat penciptaan yang tidak mungkin manusia beserta alam yang agung ini ada tanpa ada yang menciptakannya atau manusia dan alam tersebut menciptakan dirinya sendiri. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

أَمۡ خُلِقُوا۟ مِنۡ غَیۡرِ شَیۡءٍ أَمۡ هُمُ ٱلۡخَـٰلِقُونَ
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri?”. (QS. At-Tur : 35).

Ketiga : Untuk menjaga dan merawat fitrah penghambaan kepada Allah dari berbagai penyimpangannya adalah, seyogyanya seorang hamba senantiasa menghadirkan pada dirinya tentang, tiada satupun ciptaan Allah yang Allah ciptakan sia-sia dan tidak akan kembali kepada-Nya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

أَفَحَسِبۡتُمۡ أَنَّمَا خَلَقۡنَـٰكُمۡ عَبَثࣰا وَأَنَّكُمۡ إِلَیۡنَا لَا تُرۡجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. (QS. Al-Mu’minun : 115).

Keempat : Untuk menjaga dan merawat fitrah penghambaan kepada Allah dari berbagai penyimpangannya adalah, seyogyanya seorang hamba senantiasa menghadirkan dalam dirinya tentang, bahwa Allah sama sekali tidak bermain-main dalam menciptakan sesuatu. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَیۡنَهُمَا لَـٰعِبِینَ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Ad-Dukhan : 38).

Hadirin yang berbahagia.
Demikian 4 petunjuk diri untuk senantiasa setiap insan berada pada jalur fitrah penghambaan kepada Allah yang sungguh dengan selalu menghadirkan keempat penuntun fitrah tersebut maka yakinlah bahwa manusia tersebut akan selalu pada penghambaan Allah Ta’ala, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، و أشهد أن نبينا محمدا عبده و رسوله الداعي إلى رضوانه.

أللهم صل على مهحمدٍ وعلى آل محمدٍ كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميد محيد. وبارك على محمد وعلى آل محمدٍ كما باركت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميدٌ مجيدٌ.

يا أيها الناس أوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.

Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Tegakkanlah selalu fitrah penghambaan kepada Allah dan jangan pernah untuk berpaling darinya. Tetaplah pada fitrah penghambaan tersebut maka niscaya engkau akan terus berada jalan yang lurus. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّینِ حَنِیفࣰاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِی فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَیۡهَاۚ لَا تَبۡدِیلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ ٱلدِّینُ ٱلۡقَیِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا یَعۡلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu”. (QS. Ar-Rum : 30).
Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia.
Jaga selalu fitrah penghambaan tersebut, karena dengan fitrah itulah bangsa dan negeri ini akan Allah wariskan untuk hamba-hamba-Nya yang saleh dan beriman. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدۡ كَتَبۡنَا فِی ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعۡدِ ٱلذِّكۡرِ أَنَّ ٱلۡأَرۡضَ یَرِثُهَا عِبَادِیَ ٱلصَّـٰلِحُونَ

“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh, bahwasanya bumi ini akan Kami wariskan kepada hamba- hamba-Ku yang saleh”. (QS. Al-Anbiya’ : 105).
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga dan memelihara penghambaan kita kepada-Nya ditengah badai ujian iman dan dunia yang sungguh sangat dahsyat, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
أللهم صل على مهحمدٍ وعلى آل محمدٍ كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميد محيد. وبارك على محمد وعلى آل محمدٍ كما باركت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميدٌ مجيدٌ.
اللهم اغفر لنا ذنوبنا وذنوب والدَيْنا وارحمهما كما ربيانا صغارا.
اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات، والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات
رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَ ٰ⁠نِنَا ٱلَّذِینَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِیمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِی قُلُوبِنَا غِلࣰّا لِّلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَاۤ إِنَّكَ رَءُوفࣱ رَّحِیمٌ
رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
وَمِنۡهُم مَّن یَقُولُ رَبَّنَاۤ ءَاتِنَا فِی ٱلدُّنۡیَا حَسَنَةࣰ وَفِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ حَسَنَةࣰ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
وصلى الله وسلم على محمد تسليما كثيرا و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العلمين.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Kolaborasi WIZ dan ASBISINDO: 139 Anak Yatim dan Dhuafa Dapat Santunan Serta THR

MAKASSAR, wahdah.or.id - LAZNAS WIZ bersama Perkumpulan Bank Syariah...

Pekan Terakhir Ramadan, 750 Paket Iftar Didistribusikan WIZ dan KITA Palestina ke Jalur Gaza

GAZA, wahdah.or.id - Kehidupan masyarakat di Gaza Palestina saat...

Pondok Pesantren Abu Bakar Ash-Shiddiq: Wadah Baru untuk Pendidikan dan Dakwah Islam di Kawasan Bontobahari Bulukumba

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Proses pembangunan Pondok Pesantren Abu Bakar...

Mitra Wahdah di Gaza: Terima Kasih Wahdah, Terima Kasih Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Wahdah Islamiyah dan Komite Solidaritas (KITA)...