LOVE_MUHAMMAD.jpg

CINTA RASUL, HIDUPKAN SUNNAH-SUNNAHNYA

 

Setelah muqaddimah khutbah…

 

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam bahwa ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam:

يا رسول الله لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي فقال النبي صلى الله عليه وسلم لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك

“anda adalah orang yang paling saya cintai, kecuali atas diriku sendiri. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam menjawab: “demi Allah, (imanmu) tidak (sempurna) hingga aku lebih engkau cintai, bahkan atas dirimu sendiri”.

 

Mencintai Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah bagian dari keimanan yang paling utama. Kecintaan itu, meskipun adanya di dalam hati, namun tanda-tandanya terlihat secara nyata pada kehidupan lahiriyah seseorang. Mendahulukan kepentingan-kepentingan Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam atas kepentingan pribadi, dan menjadikan jalan hidup beliau sebagai panduan, adalah bukti kecintaan kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam yang benar.

 

Mengapa harus cinta kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam ?

Karena Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Jasa Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam berupa petunjuk kepada agama Islam, sebagaimana firman Allah swt

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ [الشورى : 52]

(lihat terjemahan)

Perjuangan berat dan panjang yang dilakukan oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam dan para sahabat setia beliau, menjadi sebab datangnya hidayah Allah kepada kita semua pada saat ini, bahkan kekalnya agama Islam ini hingga akhir zaman. Agama Islam yang kita yakini sebagai jalan keselamatan dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat, dapat bertahan sampai hari ini, adalah berkat perjuangan Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam.

Kita mencintai Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam karena kesempurnaan fisik dan akhlak beliau. Kesempurnaan fisik Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam diungkapkan oleh sahabat-sahabat beliau yang mulia, antara lain Albara’ bin ‘Azib ra

كان رسول الله رجلا مربوعا بعيد ما بين المنكبين عظيم الجمة الى شحمة أذنيه عليه حلة حمراء ما رأيت [ شيئا ] قط أحسن منه

“Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam berperawakan sedang, dadanya bidang, rambutnya menyentuh daun telinganya, mengenakan pakaian yang berhias warna merah. Belum pernah ada seorang lelaki pun yang lebih sempurna dari beliau”. HR. Tirmizi.

Sedangkan kesempurnaan akhlak Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam disampaikan langsung oleh Allah swt

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ [القلم : 4]

(lihat terjemahan)

Kita mencintai Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam karena kita adalah umatnya, beliau menjadi ayah bagi kita sekalian. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Allah swt

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا [الأحزاب : 40]

(lihat terjemahan)

Demikian pula dalam ayat lain, dijelaskan bahwa istri-istri Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah ibu kita semua (ummahatul mukminin)

النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ [الأحزاب : 6]

(lihat terjemahan)

Bagaimana mewujudkan cinta kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam ?

Mencintai Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam bukan hanya di mulut saja dengan pengakuan, namun menyelisihi jalan beliau. Mencintai Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam diwujudkan dengan menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah jalan dan metode beliau dalam menjalankan agama Islam ini. Sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah perwujudan agama Islam itu sendiri.

Ya, sunnah-sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah penerjemahan agama secara langsung oleh manusia mulia yang diutus oleh Allah swt sebagai panutan bagi umat manusia. Sunnah-sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam meliputi aqidah tauhid, sisi ibadah, aspek akhlak dan muamalat. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam menjadi panutan dalam berakidah yang benar, jauh dari segala bentuk kemusyrikan dan penghambaan kepada selain Allah swt. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah uswah dalam beribadah kepada Allah swt, sifat istiqamah dalam bertaqarrub kepada Allah menjadi sifat utama Nabi Shallahu ‘alaihi Wa Sallam. Di bidang muamalat dan akhlak mulia, maka Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam telah dipuji, bukan saja oleh kita umat Islam, namun hingga kaum non muslim yang hidup pada zaman beliau sampai zaman sekarang yang mengenal pribadi Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam, meskipun hanya lewat membaca biografi beliau.

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mari mewujudkan pengakuan cinta kita kepada junjungan Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam dengan senantiasa mempelajari perikehidupan beliau dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Perikehidupan Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam adalah sunnah-sunnahnya, peninggalan abadinya buat kita sekalian umatnya pada saat ini. Mari menggelorakan penerapan sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam dalam kehidupan kita, kaum muslimin. Kita patut memiliki sifat izzah dan kebanggaan sebagai umat Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam, meskipun segelintir orang memiliki kedengkian kepada Rasul junjungan kita. Perlihatkan kepada mereka, orang-orang yang membenci Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam dan kita sekalian sebagai umat beliau, bahwa kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wa Sallam pasti akan tegak, dan agama Islam pasti akan jaya.

 

Artikulli paraprakDMI dan Kemendikbud Sepakat Bangun PAUD Berbasis Masjid
Artikulli tjetërSekolah Wahdah Kumpul Orang Tua Siswa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini