Kejujuran merupakan puncak akhlaq yang mulia, dan tidaklah seseorang berhias dengannya kecuali dia akan beruntung di dunia dan di akhirat, dan sifat ini merupakan jalan yang dititi oleh orang-orang sholeh dari kalangan para Nabi dan Rasul, Allah berfirman:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقاً نَبِيّاً
Artinya: Ceritakanlah (wahai Muhammad) kisah Ibrahim dalam kitab (alqur’an) sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan juga seorang nabi.[Maryam 41].
Dan sifat ini merupakan sifat Nabi Muhammad –shallallhu alaihi wa sallam- yang sangat menonjol sehingga masyhurlah dari beliau julukan al-Amin [yang dipercaya], Abdullah bin Mas’ud mengatakan:
حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق
Artinya: Rasulullah mengatakan kepada kita –sedangkan beliau adalah orang yang jujur dan dipercaya-.[HR. Bukhari&Muslim].
Dan bertambah kemulian sifat ini, ketika Allah juga menyifati diriNYA dengannya, Allah berfirman:
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثا
Artinya: Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?.[An-Nisa 87].
Dan diantara keutamaan lain dari sifat ini adalah:
- Allah memerintahkan memerintahkan kepada sifat ini.
Allah berfirman:
يا أيها الذين أمنوا أتقوا الله وكونوا مع الصادقين
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar [jujur]. [attaubah 119].
- Sifat jujur membawa kepada perbuatan baik.
Rasulullah bersabda:
إنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقاً وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّاباً
Artinya: Sesungguhnya sifat jujur membawa kepada kebaikan, dan kebaikan memasukkan ke surga, dan sesungguhnya sesorang berusaha untuk bersifat jujur sampai menjadi orang yang jujur, sesungguhnya sifat dusta membawa kepada perbuatan keji, dan perbuatan keji memasukkan [seseorang] ke neraka, dan seseorang berusaha untuk berdusta sampai menjadi pendusta.[HR. Bukhari&Muslim].
Hadits ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan sifat ini, bahwa sifat ini merupakan salah satu amalan yang dapat membawa seseorang melaksanakan kebaikan-kebaikan dengan mudah, dan ini sesuai dengan ucapan sebagian ulama kita:
جزاء الحسنة حسنات التي بعدها وجزاء السيئة سيئات التي بعدها
Artinya: Ganjaran bagi [pelaku] kebaikan adalah [mudahnya baginya] melaksanakan kebaikan setelahnya, dan ganjaran bagi [pelaku] keburukan adalah [mudahnya bagi] melaksanakan keburukan setelahnya.[syarh kitabut tauhid karya Abdullah alghaniman].
- Sifat jujur dapat memasukkan seseorang ke dalam surga.
Hadits yang telah disebutkan diatas merupakan jaminan bagi hal ini, dan masih ada jaminan dari Nabi Muhammad bagi umatnya yang berkomitmen dengan sifat jujur dan meninggalkan sifat dusta dalam semua keadaan, Rasulullah bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Artinya: Saya menjamin rumah di dalam surge bagi yang meninggalkan debat meskipun [dia] dalam keadaan benar, dan [menjamin] rumah di tengah surge bagi yang meninggalkan sifat dusta meskipun dalam keadaan bergurau, dan [menjamin] rumah di surga yang tertinggi bagi yang memperbaiki akhlaqnya.[HR. Abu Dawud].
- Sifat jujur membawa kepada keberuntungan.
Abdullah bin Abbas mengatakan:
أربع من كن فيه فقد ربح: الصدق والحياء وحسن الخلق والشكر
Artinya: Empat sifat bila berkumpul pada seseorang maka dia akan beruntung: sifat jujur, sifat malu, [berhias dengan] akhlaq yang mulia, dan sifat syukur.
Oleh Ust. Lukman Hakim, Lc
(Alumni S1 Fakultas Hadits Syarif Universitas Islam Medinah Munawwarah dan Mahasiswa S2 Jurusan Dirasat Islamiyah Konsentrasi Hadits di King Saud University Riyadh KSA)