Sabar memiliki makna menahan diri (Syaikh Shalih Al Fauzan). Setiap orang yang memiliki sifat sabar maka ia telah memiliki bagian diantara akhlak yang mulia sebagai seorang manusia. Betapa banyak orang berkarakter sabar dalam masyarakat kita yang menjadi teladan kehidupan. Sabar dibagi menjadi tiga bagian yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan dan sabar dalam menanggung takdir yang pahit (Al Hafidz Ibnu Hajar Al Hambali).
Sabar dalam ketaatan, memiliki makna sabar dalam melakukan ibadah-ibadah dan ketaatan Kepada Allah Ta’ala. Ketaatan adalah suatu hal yang harus dilakukan setiap insan manusia Kepada Sang Pencipta maka di dalamnya dibutuhkan kesabaran agar tetap berada dalam jalur kebaikan ini. Banyak hal yang dapat membuat kita bisa lepas kontrol, maka diperlukan kesabaran sebagai penopang agar tetap terus beribadah dan taat.
Sabar dalam kemaksiatan, memiliki makna sabar dalam menjauhi dan meninggalkan hal-hal yang dapat mengantarkan pada dosa dan kemaksiatan Kepada Allah Ta’ala. Kemaksiatan adalah hal yang dapat menjadikan seseorang menjadi binasa dan merugi. Begitu banyak godaan yang akan mengancam seseorang hamba untuk melakukan dosa baik dari dalam atau luar lingkungan. Maka dibutuhkan kesabaran untuk menahan dan mengendalikan diri agar tidak melakukan dosa dan kemaksiatan.
Sabar dalam menanggung takdir yang pahit, memiliki makna setiap ujian yang diperoleh seorang hamba maka ia harus sabar menerima hal itu. Ketika kenikmatan yang diperoleh maka banyaklah bersyukur dan jika cobaan yang datang maka perkuatlah nilai kesabaran. Tidaklah Allah Ta’ala memberikan cobaan pada hamba-hamba-Nya melainkan hamba itu mampu melewatinya maka perkuatlah kesabaran dalam kehidupan.
Kesabaran yang dilakukan setiap insan manusia memiliki banyak keutamaan. Diantara keutamaan orang-orang yang sabar adalah :
1. Karakter Seorang Beriman
Jika ditimpa kesenangan maka bersyukur dan jika ditimpa kesulitan maka ia bersabar.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan untuknya.” (HR. Muslim).
2. Identitas Para Nabi dan Rasul
Nabi dan Rasul memiliki identitas sebagai seorang yang sabar walaupun dalam kondisi direndahkan dan kondisi terancam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوْا عَلٰى مَا كُذِّبُوْا وَاُوْذُوْا حَتّٰٓى اَتٰىهُمْ نَصْرُنَا
“Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka”. (QS. Al An’am : 34).
3. Ciri Orang yang Beruntung
Orang-orang yang beruntung adalah orang yang memperoleh kebahagian dalam hidup ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (QS. Al ’Ashr : 1-3).
4. Sarana Datangnya Pertolongan
Kesabaran akan menjadi sebab datangnya pertolongan dari Sang Maha Kuasa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah : 153).
Setelah menyampaikan penjelasan mengenai perintah bersyukur, Allah Ta’ala pun menjelaskan makna sabar dan bimbingan untuk memohon pertolongan melalui kesabaran dan salat. Karena sesungguhnya seorang hamba itu adakalanya ia mendapatkan nikmat kemudian mensyukurinya atau ditimpa bencana kemudian bersabar atasnya.
5. Mendatangkan Rasa Cinta
Setiap hamba yang bersabar akan memperoleh kecintaan dari Allah Ta’ala.
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. (QS. Ali Imran : 146).
Semoga kita semua menjadi golongan yang memiliki rasa kesabaran yang tinggi dalam menapaki kehidupan ini. Sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat serta sabar dalam menghadapi berbagai cobaan. Semoga esok lebih cerah In Syaa Allah.
Oleh: Reo Adi Syahputra, S.Si
(Kepala Sekolah SMA Ibnu Abbas Muna)