Berikut ini kami turunkan (insya Allah) secara bersambung transkrip acara dialog interaktif masalah “Tazkiyatun Nafs” di radio Telstar Makassar setiap hari Rabu pagi jam 05.20-06.00 dengan nara sumber Ust.Muhammad Said Abdushshamad,LC (Ketua Dewan Syaria’h Wahdah Islamiyah). Acara ini dipandu oleh penyiar kawakan di radio Telstar Syamsuddin Sofyan (Kak Syam) Definisi Tazkiyatun Nufus
    Secara etismologis, tazkiyatun (pembersihan) adalah thaharah (pembersihan), an nama’ (penambahan), dan az ziyadah (berkembang)
Tazkiyatun nufus (pembersihan jiwa) menurut para ulama adalah upaya memperbaiki dan mensucikan jiwa kita melalui ilmu yang bermanfaat (ilmu syar’i) dan beramal shalih, dengan melaksanakan perintah-perintah Allah subhanahu wata’ala dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa seorang sahabat radhiyallahu anhu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah arti tazkiyatun nufus (pembersihan jiwa) itu?” Maka Rasulullah shallalahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Tazkiyatun nufus adalah apabila seorang hamba mengetahui dan meyakini bahwa sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala selalu bersama dengannya, dalam arti Dia senantiasa melihat dan mengawasi segala perbuatan hamba-hamba-Nya, baik perbuatan lahir maupun batin.”

Keutamaan Tazkiyatun Nufus
    Allah subhanahu wata’ala sangat menyukai seorang hamba yang senantiasa melakukan upaya pembersihan dan penyucian jiwa (tazkiyatun nufus). Hal itu dapat dilihat dalam banyak dalil, di antaranya:

1.QS Asy Syamsy ayat 9-10
Artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
2.QS Al A’la ayat 14-15
Artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat Tuhannya lalu sembahyang.”
3.QS Al Jumuah ayat 2
Artinya, “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
4.QS Thoha ayat 75-76
Artinya, “Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman (mensucikan diri), lagi sungguh-sungguh telah beramal shalih, maka mereka itulah orang-orang yang mendapatkan tempat tinggi (mulia). (Yaitu) surga ‘adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).”

Langkah-langkah Tazkiyatun Nufus
Upaya tazkiyatun nufus dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1.Memurnikan tauhid kepada Allah subhanahu wata’ala
2.Melaksanakan sholat dengan baik secara khusyu’
3.Memberikan zakat, infaq, dan sedekah
4.Menjauhkan diri dari perbuatan dosa
5.Melakukan instrospeksi diri (muhasabah)

Artikulli paraprakKeutamaan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah
Artikulli tjetërMEMAHAMI TAUHID

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini