Pertanyaan:
Apakah hari senin dan kamis memiliki keudukan (khusus) dalam syariat Islam? Maksud saya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saya suka amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”, apakah orang yang tidak puasa pada hari tersebut dapat memperbanyak ibadah yang lainnya, sehingga ketika diangkat amalannya ia dalam keadaan beribadah kepada Allah? Ataukah kedua hari tersebut merupakan hari biasa yang tidak adalah amalan khusus padanya kecuali puasa?
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Hari Senin dan Kamis termasuk hari yang utama. Pada hari tersebut amalan-amalan diangkat kepada Allah Ta’ala dan pula pintu-pintu sorga dibuka. Ada anjuran untuk berpuasa pada hari tersebut, sebegaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تعرض الأعمال يوم الاثنين والخميس، فأحب أن يعرض عملي وأنا صائم. رواه الترمذي وغيره.
“Amalan-amalan diangkat kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka saya suka amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”. (HR. Tirmidzi dan yang lainnya)
Dalam Shahih Muslim terdapat hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
تفتح أبواب الجنة يوم الاثنين، ويوم الخميس فيغفر لكل عبد لا يشرك بالله شيئا، إلا رجلا كانت بينه وبين أخيه شحناء، فيقال: أنظروا هذين حتى يصطلحا، أنظروا هذين حتى يصطلحا، أنظروا هذين حتى يصطلحا.
“Pintu-pintu surga dibuka setiap Senin dan Kamis. Pada hari tersebut diampuni setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun (syirik), kecuali seseorang antara dia saudaranya terjadi permusuhan, dikatakan Tangguhkanlah (ampunan) untuk kedua orang ini hingga mereka berdamai, tangguhkan ampunan untuk kedua orang ini hingga mereka berdamai, tangguhkan ampunan untuk kedua orang ini hingga mereka berdamai”.
Imam Az-Zarqani dalam Syarh al-Muwatha mengatakan:
يوم الاثنين ويوم الخميس ـ فيه فضلهما على غيرهما من الأيام وكان صلى الله عليه وسلم يصومهما ويندب أمته إلى صيامهما وكان يتحراهما بالصيام. انتهى.
“Hari senin dan kamis memiliki keutamaan yang tidak ada pada hari-hari lain, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada kedua hari tersebut dan menganjurkan untuk berpuasa, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menjaga puasa pada kedua hari tersebut”.
Seyogyanya pada hari ini (Senin dan Kamis) selain berpuasa seseorang memperbanyak amal shaleh yang lain seperti dzikir, sedekah, dan ibadah-ibadah sunnah, karena hari ini merupakan hari yang utama dan hari dimana amal shaleh diangkat kepada Allah. Disebutkan dalam At-Tanwir Syarh al-Jami’ ash-Shaghir karya Muhammad bin Ismai’il Ash-Shan’ani (w.1182 H), “Dianjurkan berpuasa pada kedua hari ini. Selain itu dianjurkan pula memperbanyak amal shaleh. Karena alasan pengangkatan amal-amal shaleh menyiratkan (anjuran) memperbanyak amal shaleh pada kedua hari ini”.
Imam al-Ghazali berkata dalam Ihya Ulumiddin, “Adapun (waktu yang utama) dalam sepekan adalah hari Senin, Kamis, dan Jum’at. Inilah hari-hari yang utama, sehingga dianjurkan berpuasa (Senin dan kamis) dan memperbanyak kebaikan karena pahalanya dilipatgandakan oleh keberkahan waktu-waktu tersebut”. Wallahu a’lam. (sym).
(Sumber: Rubrik Fatwa www. Islamweb.net).