KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN (2)

Date:

Pada tulisan sebelumnya (http://wahdah.or.id/keutamaan-bulan-ramadhan-1/) telah disebutkan dua keutamaan bulan Ramadhan, yakni bulan diturunkannya al-Qur’an dan pada bulan ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu atau dirantai. Tulisan ini masih merupakan kelanjutan penjelasan singkat tentang keutamaan bulan Ramadhan.

1. Ramadhan Adalah Bulan kesabaran

Ramadhan disebut pula sebagai bulan kesabaran. Sebab, ada suatu ibadah yang disyariatkan pada bulan ini, dimana kesabaran merupakan salah satu inti dari ibadah tersebut. Yakni ibadah puasa. karena tidaklah kesabaran bersemayam pada suatu ibadah seperti pada ibadah puasa. Dimana saat berpuasa, seorang muslim menahan diri dari makan, minum, jima’, dan lain-lain pada siang hari. Dan ini berlangsung sebulan penuh. Oleh karena itu, puasa disebut setengah dari kesabaran, sedangkan balasan kesabaran adalah Sorga. Sebagaimana firman Allah;

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanya orang-orang yang bersabar (berpuasa) akan diberi pahala mereka tanpa batas.” (QS.Az-Zumar: 10).

Menurut para Mufassir, yang dimaksud dengan ash-Shabirun (orang-orang sabar) dalam ayat di atas adalah ash-Shaimun (Orang-orang yang berpuasa).

2. Pada Bulan Ini Terdapat Lailatul Qadr yang Lebih Baik Dari 1000 Bulan

Ketika menyampaikan kabar gembira akan kedatangan Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa keutamaan bulan Ramadhan. Diantaranya, pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam tersebut dikenal dengan sebutan Lailatul Qadr (malam kemuliaan). Rasulullah bersabda;

أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ ، …… ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ ”

Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. …… Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan”. (Terj. HHR. Nasai).

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ [٩٧:٣]تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ [٩٧:٤]سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ[٩٧:٥]

Lailatul Qadr (malam kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar: 2-5)

Para ulama telah menghitung bahwa seribu bulan kurang lebih 83 tahun. Dalam kitab Al-Muwatho karya Imam Malik ada satu riwayat dengan Sanad mursal, bahwadiperlihatkan kepada Rasulullah umur manusia sebelum beliau. Maka seakan-akan beliau merasa umur umatnya terlalu pendek tidak sampai menyamai amal umat yang panjang umurnya, sehingga Allah memberinya Lailatul Qadri yang lebih baik dari seribu bulan.Sungguh, ini merupakan keutamaan yang agung jika seorang hamba Allah mendapatkan malam Lailatul Qadri sehingga ini terhitung mendapatkan keutamaan 83 tahun atau lebih. (Pembahasan selanjutnya tentang lailatul qadri akan diulas pada pembahasan tersendiri insya Allah).

3. Pada Bulan Ini Doa-Doa Dikabulkan Oleh Allah Ta’ala

Selain disebut sebagai syahrul Qur’an, syahrus Shiyam, bulan Ramadhan disebut pula sebagai syahrud Du’a. Pada bulan ini do’a orang-orang beriman mustajab di sisi Allah. Salah satu dalilnya adalah posisi ayat tentang do’a yang terletak dalam rangkaian ayat-ayat tentang puasa, yakni surah al-Baqarah ayat 185:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ[٢:١٨٦]

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Dua ayat sebelum ayat diatas (183-184) berbicara tentang puasa Ramadhan. Demikian pula dua ayat setelahnya (186-187). Menurut para ulama Tafsir, hal itu menunjukan adanya keterkaitan yang sangat erat antara do’a dan Ramadhan. Dimana salah satu amalan utama pada bulan ini adalah do’a. Do’a pada bulan ini sangat mustajab, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad telah dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang jayyid bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa salam bersabda: ”Setiap muslim memiliki do’a yang mustajabah (yaitu) do’a yang ia panjatkan pada bulan Ramadhan.

Dan ada pula beberapa hadits lain yang menerangkan bahwa do’a tersebut adalah do’a pada saat berbuka puasa. Maka hendaknya seorang hamba bersungguh-sungguh menundukan diri kepada Allah saat berbuka dengan segala bentuk do’a.

Sumber: Diterjemahkan dengan sedikit modifikasi oleh Syamsuddin Al-Munawiy dari Risalah Durus Ramadhan; Waqafat Lish Shaim, Karya Syekh. DR. Salman bin Fahd.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Kolaborasi WIZ dan ASBISINDO: 139 Anak Yatim dan Dhuafa Dapat Santunan Serta THR

MAKASSAR, wahdah.or.id - LAZNAS WIZ bersama Perkumpulan Bank Syariah...

Pekan Terakhir Ramadan, 750 Paket Iftar Didistribusikan WIZ dan KITA Palestina ke Jalur Gaza

GAZA, wahdah.or.id - Kehidupan masyarakat di Gaza Palestina saat...

Pondok Pesantren Abu Bakar Ash-Shiddiq: Wadah Baru untuk Pendidikan dan Dakwah Islam di Kawasan Bontobahari Bulukumba

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Proses pembangunan Pondok Pesantren Abu Bakar...

Mitra Wahdah di Gaza: Terima Kasih Wahdah, Terima Kasih Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Wahdah Islamiyah dan Komite Solidaritas (KITA)...