(Jakarta-wahdah.or.id) Ketua Umum Wahdah Islamiyah (WI), Ustad Muhammad Zaitun Rasmin meminta agar pemerintah melakukan langkah konkrit menyatukan penetapan awal dan akhir Ramadhan, sekaligus mengantisipasi terjadinya perbedaan. “Kami mengingatkan pemerintah, khususnya Kementrian Agama (Kemenag) agar melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengantisipasi terjadinya perbedaan dalam penentuan awal dan akhir Ramadhan”, terang ustad Zaitun pada diskusi sebelum sidang itsbat peentuan awal Ramadhan 1436 H, di kantor Kemenag Jakarta (16/06).
Memang tahun ini dan enam tahun kedepan diprediksi akan selalu sama. Tapi upaya persatuan dan mengantisipasi adanya perbedaan tetap perlu dilakukan. “Upaya penyatuan harus terus dilakukan dan langkah antisipasi adanya perbedaan perlu terus diupayakan meskipun tahun ini dan enam tahun kedepan akan selalu sama insya Allah”, lanjut ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini.
Sebagaimana diketahui bahwa tahun ini tidak ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemenag menetapkan awal Ramadhan 1436 H jatuh pada Kamis yang bertepatan dengan tanggal 18 Juni. Sebab dari semua titik pemantuan hilal di seluruh Indonesia tidak satupun yang melihat hilal. Sehingga bulan Sya’ban dicukupkan 30 hari.
Sama halnya dengan organisasi Massa (Ormas) Islam Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab, yang jauh hari sebelumnya telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1436 H jatuh pada hari kamis 18 Juni 2015. (sym)
Ketua WI Minta Pemerintah Lakukan Langkah Konkrit Satukan Awal dan Akhir Ramadhan
Date: