MAKASSAR, wahdah.or.id – Ketua Komisi & Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Saleh Partaonan Daulay, dalam kuliah umum yang diselenggarakan di momentum Mukernas XVII Wahdah Islamiyah, menyampaikan pandangannya mengenai peran politik dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dengan menekankan bahwa partisipasi aktif dalam politik adalah langkah strategis untuk menjaga kemaslahatan umat.
Dalam kesempatan tersebut, Alumni Universitas Colorado Amerika Serikat ini mengenang pengalamannya bekerja bersama Ustaz Zaitun, yang dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan umat Islam, baik di level nasional maupun internasional.
“Saya kenal Ustaz Zaitun selama lima tahun bersama MUI, dan saya yakin kader Wahdah Islamiyah pun memiliki semangat yang sama dalam membela umat dan menjaga ukhuwah Islamiyah,” ujarnya, Ahad (8/12/2024).
Ia juga berbagi cerita mengenai nasihat yang diterimanya dari salah seorang tokoh politik di Indonesia, yang menyarankan agar para pendidik dan mahasiswa dapat memperbaiki banyak orang melalui dunia politik.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap ketimpangan ekonomi, di mana kekayaan Indonesia dikeruk oleh pihak luar, sementara masyarakat Indonesia belum merasakan manfaatnya secara maksimal.
“Bonus demografi 2045 memprediksi banyak anak muda yang akan menjadi bagian dari tenaga produktif, tapi apakah kesejahteraan itu benar-benar tercapai? Mari kita pikirkan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak organisasi Wahdah Islamiyah untuk lebih aktif terlibat dalam politik. Dia mengatakan bahwa politik adalah ranah dakwah yang sangat penting.
“Jika kita ingin mengurus umat, kita harus urus politiknya. Politik yang benar insyaAllah akan membawa perbaikan dalam pendidikan dan kesehatan,” tambahnya.
Mantan Ketua Bidang Kader dan Pengembangan Sumber Daya Insani PP. Pemuda Muhammadiyah ini juga menekankan bahwa panggung parlemen adalah panggung yang terbuka bagi siapa saja, termasuk aktivis Islam. Ia berharap agar Wahdah Islamiyah dapat mengutus perwakilannya ke parlemen untuk membawa perubahan positif bagi bangsa ini.
Akhirnya, diakhir kuliah, ia mengingatkan bahwa undang-undang yang baik akan menentukan akhlak bangsa, sehingga sangat penting untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan yang membawa kemaslahatan bagi rakyat Indonesia.
