Ketua DPD RI H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. menjadi pejabat negara pertama yang menjadi narasumber dalam ceramah umum di arena Muktamar ke-3 Wahdah Islamiyah, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.


muktamar-dpd-ri3

Irman Gusman di hadapan 2.500 peserta muktamar yang berasal dari seluruh DPD WI di tanah air mengungkapkan penghargaannya kepada Wahdah Islamiyah. “Wahdah Islamiyah jika dibandingkan dengan ormas-ormas Islam lainnya yang sudah sepuh, memang terbilang masih remaja. Tapi usia remaja adalah masa yang penuh energi. Energi yang merupakan modal dasar dalam melakukan kebaikan yang bisa mendorong terwujudnya masyarakat yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” kata Irman Gusman memulai paparannya.

muktamar-dpd-ri2

Dua permasalahan negara yang menjadi sorotan politisi asal Sumatera Barat pada kesempatan ini, yaitu bidang politik dan ekonomi. Dalam bidang politik, Irman menyoroti gelombang perubahan yang terjadi di seluruh belahan dunia. Ia berharap Wahdah Islamiyah bisa tampil memberikan solusi.

Menurutnya, era demokrasi sekarang memberikan hak yang sama kepada seluruh rakyat, dan oleh karenanya Wahdah Islamiyah dapat lahir di negeri ini. “Di Indonesia demokrasi dan Islamnya dapat berjalan beriringan, karena demokrasi di negara kita adalah adalah demokrasi keumatan. Melalui Islam yang wasathiyah, mari lahirkan demokrasi yang wasathiyah pula,” ujarnya.

Dalam bidang ekonomi, berdasarkan laporan dari Wold Economic Forum (WEF) di Davos Switzerland, terdapat 60 peringkat negara terbaik di dunia. Peringkat ini disusun berdasarkan penilaian dari beberapa kategori yang berkaitan dengan perekonomian suatu negara. Saat ini Indonesia masih bertengger di posisi 42. Jika anasir pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus ditingkatkan maka  diprediksi Indonesia akan menduduki posisi ke-4 pada tahun 2045.

“Pertanyaannya, makronya naik, namun siapa yang akan menikmatinya. Muktamar ini diharapkan bisa dirumuskan bagaimana Wahdah  bisa menjadi pemain dalam ekonomi bukan pinggiran. Prospek ekonomi di negara kita ini menjanjikan. Tapi peran umat Islam  masih kecil jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. Karena itu ormas-ormas Islam seperti Wahdah Islamiyah harus bersatu padu lakukan dakwah untuk membangun ekonomi umat dan ekonomi bangsa. Jadi bisa dianggap dakwah ekonomi. Sejauh mana Islam yang wasathiyah bisa menjadi solusi untuk hal ini.”

Putra tokoh Muhammadiyah ini memberi masukan agar Wahdah memberikan perhatian yang cukup dalam bidang enterprenuership, “Wahdah bisa menjadikan pembangunan ekonomi umat sebagai kekuatan ormas ini,” pungkasnya.(*)

Artikulli paraprak40 Ribu Jamaah Padati Masjid Istiqlal Hadiri Silaturahmi Akbar Wahdah
Artikulli tjetërPanglima TNI Titipkan Keutuhan NKRI Pada Para Ulama

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini