Terisak-isak, ia mengulanginya berkali-kali, ia tidak tidur semalaman, hanya karena mengulang-ulangi ayat itu hingga tiba waktu subuh. Duh, memang ia pantas menangis, hatinya bersih, dalam ilmunya dan rasa takutnya kepada Allah begitu besar.
Tamim Ibn Aus ad-Dari radhiyallahu ‘anhu namanya. Salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yang ketika ia beragama nashrani, dalam perjalanannya di laut lepas dengan kapal kayu, ia terombang-ambing hingga terdampar di suatu pulau hingga bertemu dajjal. Itulah awal keinginannya memeluk islam.
Maaf kawan, aku tidak sedang mengajakmu untuk mengetahui kisah itu, tidak. Aku hanya ingin kita sama-sama meningkatkan iman kita, beristighfar bersama dan memperbaiki diri kita saat ini, belajar dari salah satu kisah Tamim ad-Dari, seorang sahabat yang mulia itu.
Diceritakan bahwa Tamim ad-Dari pernah membaca surah al-Jatsiyah. Ketika ia sampai pada satu ayat, ia menangis dan mengulang-ulanginya hingga waktu subuh.
Ayat itu berbunyi:
أم Øسب الذين اجترØوا السيئات أن نجعلهم كالذين آمنوا وعملوا الصالØات
“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan menyangka bahwa kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih?” (QS: Al-Jatsiyah: 21)
Hatinya seperti hati para salaf yang lainnya, mereka mudah menangis. Menangis karena takut azab Allah yang pedih, menangis karena tak ingin masuk ke dalam neraka walau sekejap saja. Begitulah ketakutan mereka.
Sahabat, kita memang tak seperti mereka, tapi semoga sepenggal kisah ini bisa mengajak kita istighfar dan bertaubat, dengannya semoga bisa membuat kita masuk surga.
Astagfirullah astaghfirullah astaghfirullah.
Jangan lupa nama kami dalam baiknya doa-doa kalian
Muhibbukum fillah
Abu Ukasyah Wahyu al-Munawy