Kesempatan bertemu bulan Ramadhan merupakan ni’mat Allah yang sangat berharga. Hal ini ditegaskan oleh Syekh. DR. Ali Abdurrahman Al-‘Uwaisyiz pada ta’lim tarhib Ramadhan 1435 H di Depok, ahad (22/06). “Diantara ni’mat yang perlu disadari dan disyukuri oleh setiap Muslim adalah umur panjang sehingga dapat bertemu bulan Ramadhan”, terang doktor bidang hadits ini.
Sebab umur panjang merupakan modal meningkatkan amal baik dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam soal ini, Syekh Ali mengangkat sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah. Yakni kisah tentang dua orang sahabat Nabi yang salah satunya lebih sungguh-sungguh dalam beramal dibandingkan temannya. Beliau ikut dalam sebuah pertempuran dan mati syahid. Sedangkan sahabat yang amalan ibadahnya biasa-biasa saja masih hidup setahun kemudian. Ia ditakdirkan meninggal di atas ranjangnya. Sahabat Thalhah bin Ubaidilah radhiyallahu ‘anhu bermimpi melihat keduanya berada di pintu surga. Lalu orang yang meninggal belakangan dan mati di atas ranjangnya dipersilahkan masuk surga terlebih dahulu. Setelah itu baru temannya yang lebih sungguh-sungguh dalam ibadah terbunuh di medan pertempuran dipersilahkan masuk. Thalhah menceritakan mimpi tersebut kepada orang-orang. Cerita itu kemudian mengundang keheranan para sahabat.
Selanjutnya berita mimpi Thalhah dan keheranan manusia kala itupun sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: ”Bukankah orang (yang mati di ranjangnya) itu masih hidup setahun setelah (kematian temannya yang terbunuh di jalan Allah) itu ?” Para sahabat menjawab: benar. Rasulullah bertanya lagi : ”Dan ia mendapati bulan Ramadhan lalu ia shiyam dan sholat sekian dan sekian dalam setahun ? ” Para sahabat menjawab: benar ya Rasulullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh, jarak (derajat) antara keduanya sebagai jarak antara langit dan bumi.” ( Redaksi kisah sepersisnya dapat dilihat dalam Sunan Ibnu Majah)
“Kisah tersebut menunjukan bahwa umur panjang merupakan ni’mat Allah yang sangat berharga. Karena ia merupakan modal utama beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah”, imbuh dosen hadits Universitas Dammam Saudi Arabia tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Yang terbaik diantara kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya”.
Oleh karena itu, syekh Ali mengajak untuk mensyukuri karunia Allah; dipertemukan dengan bulan Ramdhan. Kesyukuran tersebut dalam bentuk memanfaatkan bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, kebaikan, dan ketaatan kepada Allah Ta’ala. (sym)