KENAPA TAUHID SANGAT PENTING?

Date:

Tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan, yang artinya membuat sesuatu menjadi satu.

Sedangkan dalam istilah, yang masyhur dikalangan ulama adalah mengesakan Allah dalam rububiyah, uluhiyah dan asma wa sifat.

Pembahasan tauhid sebenarnya sangatlah panjang bahkan di Universitas Islam Madinahpun tidak cukup dipelajari selama empat tahun, bahkan masih ada jenjang magister dan doktoral itupun masih banyak yang belum terselesaikan karena saking luasnya ilmu tentang mentauhidkan allah sesuai dengan kedudukan-Nya Yang Maha Tinggi dan Agung.

Akan tetapi insya allah dalam rubik yang singkat ini kita akan menyebutkan beberapa sebab kenapa bisa tauhid itu sangat penting, agar kita lebih bisa mengenal allah dan menempatkan-Nya sesuai kedudukan-Nya yang sangat tinggi dan paling tinggi.

Mengapa tauhid itu sangat penting sekali?

1. Tauhid adalah sebab diciptakannya saya, anda dan semua makhluk.

Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” [Ad-Dzariyat 56]

Ini adalah tujuan utama Allah menciptakan jin dan manusia, mengutus para rasul untuk mengajak kepadanya. Oleh karenanya ibadah tidak dinamakan ibadah kecuali jika diiringi dengan tauhid.

2. Allah menciptakan manusia dengan membawa fitrah tauhid.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. [Surat Ar-Rum 30]

Seandainya semua syari’at islam dikumpulkan yang dzohir maupun yang bathin maka fitrah manusia tidak akan bertentangan dengannya, bahkan sangat cocok dan sesuai. Karena allah sudah meletakkan fitrah manusia yang menyukai kebenaran dan condong kepadanya. Dan barang siapa yang keluar dari fitrah ini maka dia akan menghancurkan fitrahnya sendiri sehingga jauh dari kebenaran.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

كل مولود يُولَد على الفطرة، فأبواه يهوِّدانه أو ينصِّرانه أو يمجِّسانه

“Semua (manusia) yang terlahir itu (berada) diatas fitrah, maka ayahnyalah yang membuatnya menjadi seorang yahudi, atau nasrani atau majusi”. (H.R Bukhari Dan Muslim)

3. Tauhid merupakan sebab Allah mengambil perjanjian Nabi Adam ‘alaihis salam.

Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala :

(وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ)

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” [Surat Al-A’raf 172]

Allah subhanahu wata’ala mengabarkan bahwa sebab dikeluarkannya keturunan nabi adam dari punggung agar mereka bersaksi atas diri mereka bahwasanya allah adalah Rab mereka. Dan bahwasanya tidak ada tuhan selain-Nya.

4. Tauhid merupakan sebab diutusnya para rasul.

Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala :

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.” [Surat Al-Anbiya’ 25]

Dan juga Firman allah subhanahu wata’ala :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Thagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [Surat An-Nahl 36]

Itu artinya ketika allah sudah mengutus untuk setiap umat rasul atau bahkan para rasul maka hujjah sudah tegak atas mereka dan tidak adalagi alasan untuk mengelak, membual dan menolak untuk tidak mentauhidkan allah.

5. Tauhid adalah sebab allah turunkan kitab-kitab suci.

Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala :

الر كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ * أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلاَّ اللَّهَ إِنَّنِي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ

“Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti. agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira dari-Nya untukmu.” (Q.S. Hud 1-2)

Dalam ayat ini dijelaskan dengan tegas bahwa salah satu tujuan allah menurunkan kitab adalah agar manusia dan jin mentauhidkan allah subhanahu wata’ala.

6. Tauhid adalah dakwah yang paling utama kepada manusia.

Sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada muadz bin jabal radliyallaahu anhu ketika akan berangkat ke Yaman.

إنك تقدم على قومٍ من أهل الكتاب، فليكن أوَّل ما تدعوهم إليه أن لا إله إلا الله أني رسول الله فإنهم أطاعوا لك بذالك فأخبرهم أن الله فد فرض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum ahli kitab maka jadikanlah yang pertama kali engkau ajarkan adalah kaliamat lailaha illallaah, maka apabila mereka menerima beritahukanlah bahawa mereka wajib mengerjakan sholat sehari semalam sebanyak lima kali”

Maka tauhid merupakan hal yang paling pertama diperintahkan oleh nabi shallallahu alaihi wasallam ketika awal berdakwah bukan hanya secara khusus kepada muadz akan tetapi kepada seluruh orang yang berdakwah dijalan allah.

7. Tauhid adalah pembeda antara mukmin dan kafir.

لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلاَ إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُون

“Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.” (Q.S. Al-Mujadilah 22)

Tidak akan berkumpul dari diri seseorang keimanan dan kekafiran, entah dia memilih untuk menjadi mukmin ataupun kafir. Akan tetapi harus digaris bawahi sebuah aturan dan hukum dari allah bahwa balasan seseorang yang beriman adalah surga dan balasan bagi seseorang yang enggan beriman adalah neraka Waliyyazubillah.

Dan seseorang tidak dikatakan sebagai seorang mukmin yang sempurna sebelum beriman kepada allah dan mengamalkan semua konsekuensi atas keimanannya, dengan mengerjakan perintah allah dan meninggalkan larangannya, baik syirik, bid’ah, khurofat, dosa-dosa besar dan maksiat.

__
Yoshi Putra Pratama
(Mahasiswa UIM KSA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Kolaborasi WIZ dan ASBISINDO: 139 Anak Yatim dan Dhuafa Dapat Santunan Serta THR

MAKASSAR, wahdah.or.id - LAZNAS WIZ bersama Perkumpulan Bank Syariah...

Pekan Terakhir Ramadan, 750 Paket Iftar Didistribusikan WIZ dan KITA Palestina ke Jalur Gaza

GAZA, wahdah.or.id - Kehidupan masyarakat di Gaza Palestina saat...

Pondok Pesantren Abu Bakar Ash-Shiddiq: Wadah Baru untuk Pendidikan dan Dakwah Islam di Kawasan Bontobahari Bulukumba

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Proses pembangunan Pondok Pesantren Abu Bakar...

Mitra Wahdah di Gaza: Terima Kasih Wahdah, Terima Kasih Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Wahdah Islamiyah dan Komite Solidaritas (KITA)...