Kedudukan dan Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Date:

Amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah satu syi’ar yang sangat agung dalam Islam sekaligus bagian dari pilar-pilar Islam yang utama.

Ia juga merupakan salah satu instrumen Masyarakat Rabbani yang diberkahi oleh Allah Ta’ala, sebagaimana ditunjukan oleh beberapa dalil Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  serta sejarah perjalanan hidup ummat Islam.  Amar ma’ruf nahi munkar juga merupakan kewajiban yang memiliki kedudukan yang sangat urgen dalam ajaran Islam.

Sifat Utama Orang Beriman

Dalam  Al-Qur’an Allah menjadikan Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebagai salah satu sifat dan karakter serta ciri khas utama orang-orang beriman. Ia  merupakan  tugas dan tanggung jawab setiap Muslim serta sifat yang melekat pada diri setiap manusia beriman. Sebagaimana firman Allah Ta’ala;

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٢﴾

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”. (Qs. At Taubah: 112)

Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyampaikan busyra (kabar gembira) kepada orang-orang beriman, yang sifat-sifatnya disebutkan pada awal ayat, yakni (1) Senantiasa bertaubat kepada Allah, (2) Selalu beribadah kepada Allah, (3) Selalu memuji kepada Allah, (4) Banyak berjalan di muka bumi dan berpuasa, (5) Selalu Ruku’ (tunduk dan patuh serta mengerjakan sahalat), (6) Banyak sujud (tunduk) kepada Allah, dan (6) Gemar beramar ma’ruf nahi munkar, serta (7) Menjaga batasan dan hukum-hukum Allah.

Salah satu dari tujuh sifat orang beriman yang berhak memperoleh janji kabar gembira dari Allah melalui ayat di atas adalah senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar. dalam arti lain  kwalitas keimanan seorang Mukmin dapat dilihat pada seberapa peka orang tersebut dalam menyikapi kemunkaran.

Dalam sebuah haditsnya Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan bahwa tingakatan Iman paling lemah adalah mengingkari kemunkran dengan hati. Untuk lebih jelasnya silahkan simak hadits Nabi yang diriwayatkan Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu ‘anhu berikut:

Barangsiapa yang melihat kemunkaran, maka hendaknya ia merubahnya denga tangannya. Jika tidak sanggup, maka hendaknya ia merubahnya dengan lisannya. Dan jika tidak sanggup maka ia merubahnya dengan hatinya, dan hal itu adalah selemah-lemah iman” (HR

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimhullah berkata: Barangsiapa di dalam hatinya tidak memiliki rasa marah terhadap perkara yang dimurkai oleh Allah Ta’ala  dan Rasul-Nya, berupa kemungkaran yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, seperti kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan maka berarti di dalam hatinya tidak tersimpan keimanan yang telah diwajibkan oleh Allah Ta’ala  atas dirinya. … Dan inilah sifat Nabi dan orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٧١

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“. (QS. At-Taubah: 71).

 “Maka Allah jadikan amar ma’ruf nahi munkar sebagai pembeda antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang munafik, hal itu menunjukkan bahwa sifat yang paling khusus bagi seorang mu’min adalah amar ma’ruf nahi munkar dan puncaknya adalah mengajak kepada Islam dan berjihad demi menegakkannya”. Demikian Imam al-Qurthuby menerangkan ketika menafsirkan ayat 71 Surat At-Taubah di atas.

Melalui ayat 71 surat At-Taubah di atas, Allah mengabarkan tentang ciri dan sifat orang beriman yang dijanjikan rahmat Allah. Yakni (1) Beramar ma’ruf nahi munkar, (2) Mendirikan shalat, (3) Menunaikan zakat, serta (4) Taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Sifat-sifat terpuji ini merupakan antitesa dari sifat serta ciri orang munafik yang disebutkan pada ayat 67 di surat yang sama (At-Taubah). Dimana sifat utama mereka adalah, “Menyuruh kepada yang munkar (amar munkar) dan melarang dari yang baik (nahi ma’ruf).

Imam Ibnu Katsir berkata ketika menjelaskan Tafsir ayat 71 surat At-Taubah, “Ketika Allah Ta’ala menyebutkan sifat-sifat orang Munafik yang tercela, Dia lanjutkan dan ikuti dengan menyebutkan sifat-sifat orang beriman yang terpuji”. (Tafsir Ibn Katsir, 3/1314).

Ayat tersebut juga mendahulukan amar ma’ruf dan nahi munkar dari shalat dan zakat, padahal shalat zakat merupakan rukun Islam setelah mengucapkan syahadat. Hal itu menunjukan kedudukan amar ma’ruf yang sangat penting dan urgent dalam ajaran Islam. Sebab ia merupakan tanda dan bukti iman.

Kriteria Ummat Terbaik

Kaum Muslimin  adalah ummat yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala. Mereka adalah ummat terbaik diantara ummat yang lain. Tetapi tidak semua kaum Muslimin menyadari, status dan predikat sebagai ummat terbaik hanya akan terwujud bila ummat ini benar-benar merealisasikan sifat ummat terbaik yang disebutkan oleh Allah di dalam al Qur’an. Dalam surah al Baqarah ayat 110 Allah Ta’ala menjelaskan;

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ  ﴿١١٠

Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena) menyuruh menyuruh (berbuat) yang ma’ruf (baik), dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (trj. QS ali Imran:110).

Umar radhiyallaahu ‘anhu  berkata: “Barangsiapa  yang ingin dengan senang hati menjadi bagian dari umat ini maka hendaklah dia memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Allah padanya”.

Imam Qurthubi berkata; “Ayat ini menunjukkan sebuah pujian bagi umat ini selama mereka menegakkan perintah yang disebutkan dalam ayat tersebut dan mereka bersifat seperti itu, namun jika mereka meninggalkan usaha untuk merubah kemunkaran bahkan bersekongkol dengan kekejian tersebut maka hilanglah pujian tersebut, dan mereka akan menoreh celaan dan hal itu sebagai sebab kehancuran mereka”.

Dalam ayat di atas Allah Ta’ala menyebutkan dua sifat mulia yang melekat pada Ummat terbaik, yakni Iman kepada Allah dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Bahkan yang lebih menarik,  Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebagai sifat dan ciri Ummat terbaik didahulukan daripada iman kepada Allah. Hal ini tentu menunjukkan pentingnya Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam kehidupan ummat Islam.  wallahu a’lam bis shawab. Bersambung insya Allah. [sym].

Syamsuddin Al-Munawiy
Syamsuddin Al-Munawiy
Beliau merupakan pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah (Tingkat SMA) Kab. Bogor dan Merupakan Asisten Ketua Umum Wahdah Islamiyah serta saat ini melanjutkan pendidikan Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Tutup Mukernas XVII Wahdah Islamiyah, Ustaz Zaitun Rasmin: Terima Kasih Bapak Prabowo Kami Doakan Bapak Sehat Selalu

MAKASSAR, wahdah.or.id - Mukernas ke-XVII Wahdah Islamiyah yang digelar...

Pendidikan Karakter Membangun Generasi Emas 2045: Komitmen Wahdah Islamiyah Mendukung Program Mendikdasmen RI

MAKASSAR, wahdah.or.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik...

Ketua Komisi 7 DPR-RI Ajak Wahdah Islamiyah Aktif di Politik untuk Kesejahteraan Umat

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Komisi & Dewan Perwakilan Rakyat...

Wahdah Islamiyah Perluas Jangkauan Dakwah di 253 Daerah Indonesia dan 5 Negara Di Dunia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Wahdah Islamiyah, organisasi dakwah yang terus...