- Jujur Dalam Iman.
Iman bukan hanya hiasan pada lisan seseorang, namun yang dimaksud dengan iman adalah ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan beramal dengan anggota tubuh.
Dengan deskripsi diatas, maka yang dimaksud dengan jujur dalam beriman adalah mensingkronkan antara tiga hal yang tersebut diatas, dengan kata lain seorang yang jujur dan benar keimanannya adalah yang mampu mewujudkan dan mengumpulkan tiga amalan diatas, yaitu: amalan lisan, amalan hati, kemudian diwujudkan dalam amalan anggota tubuh kita.
Adapun orang yang hanya menampakkan keimanannya dengan lisannya saja, dan tidak tertanam keimanan tersebut dalam hati, kemudian tidak nampak bukti-bukti keimanan dalam amalan badannya, maka dia tidak jujur dalam beriman, dan dikhawatirkan termasuk dalam barisan orang yang lemah imannya atau orang munafiq.
Landasan dari pembahasan ini adalah firman Allah dalam surat albaqarah, ketika Allah menyebutkan jenis-jenis amalan kebaikan berupa iman kepada Allah, iman kepada Nabi dan Rasul. Iman kepada kitab suci, dan iman kepada hari akhir, kemudian Allah menyebut amalan badan berupa shalat dan amalan harta berupa zakat, kemudian Allah menutup hal tersebut dengan firmanNYA:
أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Artinya: Mereka adalah orang-orang yang benar [keimanannya] dan mereka adalah orang yang bertaqwa.[albaqoroh 177].
- Jujur Dalam Berkata Dan Beramal.
Maksudnya adalah mengucapkan sesuatu sesuai dengan realita tanpa pengurangan dan penambahan dan melaksanakan amalan sesuai dengan yang dikatakan.
Jujur dalam berkata merupakn modal penting bagi pekerja, pedagang, pebisnis dll, sebab jika seseorang masyhur dengan kejujurannya akan dicintai banyak orang dan akan banyak yang berinteraksi dengannya.
Jujur dalam beramal merupakan modal terbesar bagi seorang da’i dan ustadz, karena mereka adalah qudwah bagi yang lain, sehingga kejujuran mereka dalam beramal akan menghadirkan kepercayaan bagi para murid-muridnya, serta menambah ketenangan mereka akan keshalihan ustadznya, dan ini sebagaimana sabda Rasulullah:
فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Artinya: Sesungguhnya kejujuran mewariskan ketenangan, dan kedustaan akan mendatangkan keraguan.[HR. Ahmad].
Oleh Ust. Lukman Hakim, Lc
(Alumni S1 Fakultas Hadits Syarif Universitas Islam Medinah Munawwarah dan Mahasiswa S2 Jurusan Dirasat Islamiyah Konsentrasi Hadits di King Saud University Riyadh KSA)