Cara berbakti kepada orang tua saat terperangkap di rantauan
Alhamdulillah, shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Selamat menyambut bulan Ramadhan kepada seluruh saudara-saudars muslim sekalian. Kali ini penulis akan berbagi tips untuk berbakti kepada orang tua meskipun ga bisa mudik.
Jadi Ini sudah bukan berita viral lagi ya, melainkan sudah merupakan anjuran pemerintah untuk tidak mudik guna mencegah semakin meluasnya penyebaran virus korona. Para perantau tentunya merasa sedih terlebih lagi sudah dekat moment lebaran, karena biasanya mudik untuk bertemu orang tua kan. Nah meskipun tidak bisa pulang ke kampung halaman, kita tetap bisa beramal sholeh berbakti kepada orang tua kita. Berikut tips-tips nya.
1. Memahamkan kepada orang tua
Tidak semua dari orang tua kita mengerti tentang apa yang sedang terjadi saat ini kan. Telfon mereka dalam rangka menyampaikan kabar tentang keadaan yang sedang terjadi dan kemungkinan tidak bisa mudik tahun ini. Barangkali mudiknya bisa ditunda sampai wabah telah menghilang. Sampaikan secara lembut dan santun, agar mereka bisa mengerti dengan keadaan yang sedang terjadi.
2. Kirim Hadiah
Zaman yang serba canggih saat ini tidak menghalangi kita untuk memberi hadiah jarak jauh. Kirimkan barang-barang kesukaan mereka. Bisa pula berupa transferan sejumlah uang. Atau pesan makanan jarak jauh. Tapi hal ini tidak mengapa tidak dilakukan apabila dalam kondisi kita tidak punya kemampuan untuk melakukannya.
3. Sering-sering telfon
Sebenarnya tidak menunggu saat momen lebaran saja bila ingin berbakti. Setiap hari kita bisa berbakti meskipun berada di negeri rantauan.
4. Berdo’a untuk mereka
Selalu panjatkan do’a kepada Allah agar terus menjaga mereka, mencukupkan rezeki kepada mereka dan selalu dinaungi keberkahan. Do’a adalah andalan seorang muslim.
5. Beramal sholeh
Melakukan amalan-amalan sholeh adalah represetasi dari pahala yang akan didapatkan kedua orang tua kita. Tentu saja karena jasa mereka mendidik kita saat kecil lah sehingga kita ditakdirkan menjadi orang yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Pencipta Alam.
Semua ini kita lakukan dalam rangka mengharap kerigha’an Allah Subhanahuwata’ala. Karena tidak diterimanya puasa seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya. Semoga Allah selalu menjaga kita beserta seluruh anggota keluarga.
Segala yang benar datang dari Allah. segala kekeliruan datangnya murni dari penulis dan atas gangguan syeithan laknatullah.
penulis : Ahmad Daud