Lailatu al-qadri atau malam yang mulia penuh keberkahan, akan turun di sepuluh hari terakhir ramadhan, karena Nabi saw telah menyabdakan demikian, dalam haditsnya,

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان

Carilah lailatu al-qadri di sepuluh hari terakhir ramadhan.(HR. Bukhari. No. 1880)
Dan yang lebih dekat di sepuluh hari terakhir itu, adalah di malam-malam ganjilnya, sebagaimana yang juga pengabarannya datang dari Nabi saw,

تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان

Carilah lailatu al-Qadri di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan. (HR. Bukhari. No. 2017)

Dan ternyata yang lebih dekat lagi, adalah di malam-malam ganjil di tujuh hari terakhir ramadhan. Yaitu malam ke 25, 27 dan 29. Hal ini didasarkan dari hadits Ibnu Umar r.a bahwasanya sahabat-sahabat Nabi saw diperlihatkan dalam tidur mereka atau mereka bermimpi menyaksikan lailatul qadri yang turun di tujuh hari terakhir ramadhan. Ketika mereka menceritakan mimpi mereka kepada Nabi saw, beliau bersabda,

إِنِّي أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّاهَا فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ

“Sungguh aku memandang bahwa mimpi kalian tentang Lailatul Qadar tepat terjadi pada tujuh malam terakhir, maka siapa yang mau mendekatkan diri kepada Allah dengan mencarinya, lakukanlah pada tujuh malam terakhir”., (HR. Bukhari: 1876)

Dalam sahih Muslim, terdapat penegasan Nabi saw untuk tidak mengebaikan 7 hari terakhir ramadhan,

التمسوها في العشر الأواخر ، فإن ضعف أحدكم أو عجز فلا يُغلبن على السبع البواقي

“Carilah ia pada sepuluh terakhir (Ramadhan), yakni Lailatul Qadr. Maka jika salah seorang dari kalian tidak sempat atau tidak mampu, maka jangan sampai terlewatkan tujuh malam terakhir.”, (HR. Muslim: 1989)

Saudarakufillah para pencinta dan pemburu kebaikan, insyaallah malam ke 25, salahsatu malam ganjil di 7 hari terakhir ramadhan, malam yang berpeluang turun lailatul qadri. Semoga Allah memberikan taufik, kekuatan dan kemudahan menggapai banyaknya amal shalih di malam Ahad ini.

Ya Allah, Karuniakanlah untuk kami keberkahan dan krmuliaan lailatu al-qadri. Dan ampunkanlah untuk kami dosa-dosa kami. “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbu al-‘afwa fa’fuannaa”

Oleh : Samsul Basri, SSi, MEI.

Artikulli paraprakFATWA RAMADHAN (25): Sahkah Buka Puasa Tanpa Membaca Do’a Buka Puasa?
Artikulli tjetërBAJU TAKWA DI HARI LEBARAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini