Bismillah…
Jangan Biarkan Wanita Bersedih ?
Allah berfirman,
كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ ..
[سورة القصص 13]
Agar matanya menjadi teduh dan agar ia tidak bersedih..
(QS. Al Qoshos:13)
ۚذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ تَقَرَّ أَعْيُنُهُنَّ وَلَا يَحْزَنَّ وَيَرْضَيْنَ بِمَا آتَيْتَهُنَّ كُلُّهُنَّ ۚ
[سورة اﻷحزاب 51]
Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka.. (QS. Al Ahzab:51)
(فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا)
[سورة مريم 24]
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu..
(QS. Maryam; 24)
Alloh menciptakan wanita dengan kelembutan hatinya, sehingga mudah tersentuh perasaannya.
Dan kesedihan wanita itu amat mendalam.
Maka,
??Janganlah menyakiti hati ibumu dengan suatu perkataan ataupun perbuatan..
عن ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ, ﻣﻦ ﺃﺣﻖ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺤﺴﻦ ﺻﺤﺎﺑﺘﻲ? ﻗﺎﻝ: «ﺃﻣﻚ» ﻗﺎﻝ: ﺛﻢ ﻣﻦ? ﻗﺎﻝ: «ﺛﻢ ﺃﻣﻚ» ﻗﺎﻝ: ﺛﻢ ﻣﻦ? ﻗﺎﻝ: «ﺛﻢ ﺃﻣﻚ» ﻗﺎﻝ: ﺛﻢ ﻣﻦ? ﻗﺎﻝ: «ﺛﻢ ﺃﺑﻮﻙ»
Dari abu Hurairah, seseorang bertanya pada Rasululloh shallallahu ‘ alaihi wasallam. Siapakah yg paling berhak mendapatkan perlakuan baikku?.
Beliau bersabda, “Ibumu..”.
Kemudian siapa lagi yaa Rasulullah? .
Beliau bersabda, “Ibumu..”.
Kemudian siapa lagi yaa Rasulullah? .
Beliau bersabda, “Kemudian bapakmu..”
(HR. Bukhory 5971)
?? Janganlah menyakiti hati saudarimu, tapi jagalah saudarimu dengan baik..
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَكُونُ لِأَحَدِكُمْ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِنَّ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Dari Abu sa’id Al khudry, Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah salah seorang dari kalian memiliki tiga orang anak perempuan atau tiga orang saudara perempuan lalu berbuat baik kepada mereka semua kecuali dia akan masuk surga..” (HR. Tirmidzi No.1835).
?? Janganlah melukai hati istrimu dengan kurangnya perhatian dan hak2 mereka..
١٩٧٧ – ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ, ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ, ﻗﺎﻝ: «ﺧﻴﺮﻛﻢﺧﻴﺮﻛﻢ ﻷﻫﻠﻪ, ﻭﺃﻧﺎ ﺧﻴﺮﻛﻢ ﻷﻫﻠﻲ»
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam bersabda,
“Sebaik baik kalian adalah yg paling baik perlakuannya pada keluarganya. Dan aku adalah orang terbaik dalam perlakuan terhadap keluargaku..” (HR. Ibnu Majah 1977)
?? Rawatlah putrimu dengan baik, dan senyumlah padanya serta penuhilah permintaannya..
جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ »
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata;
“Saya didatangi oleh seorang wanita miskin yang membawa kedua anak gadisnya. Lalu saya memberikan makanan kepada mereka berupa tiga buah kurma. Wanita itu memberikan setiap sebiji kurma itu kepada kedua anaknya dan sebuah lagi diangkat lagi ke mulutnya. Namun, kedua anaknya itu meminta kurma yang hendak dimakannya tersebut. Kemudian wanita tadi memotong buah kurma yang hendak dimakan itu menjadi dua bagian dan diberikan pada kedua anaknya.Keadaan wanita itu membuat saya takjub, maka saya beritahukan perihal wanita itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau pun bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk wanita itu masuk surga karena perbuatannya atau akan dibebaskan juga dari siksa neraka.” (HR. Muslim no. 2630).
Bertaqorrublah pada Alloh dengan berbuat baik pada mereka..
Dan janganlah engkau membuat hati mereka sedih..
Tidaklah ada yang memuliakan mereka kecuali orang mulia jua..
Sebaliknya, tidak ada yang menghinakan mereka kecuali orang yang pantas dicela..
Sungguh…kita tidak mengetahui betapa besar pahala memasukkan kegembiraan dan kebahagiaan kedalam hati mereka..
Oleh Riky Abu Musa, Lc