IBUNDA RASULULLAH AMINAH MENINGGAL DUNIA

Date:

(Serial Sirah Nabawiyah [6] dari kitab Al-Khullaashoh al-Bahiyyah fiy Tartiibi Ahdaats as-Sirah an-Nabawiyyah)

sirah

Oleh: Ustad Abu Abdirrazzaq Marzuqi Umar, Lc

٦ – ولما بلغ – صلى الله عليه وسلم – ست سنوات ماتت أمه بالأبواء بين مكة والمدينة، فكفله جده عبد المطلب

6. Ketika Rasulullah ﷺ menginjak usia 6 tahun, Ibundanya meninggal di Abwaa’ yang terletak di antara Makkah dan Madinah, lalu kakeknya Abdul Muththolib mengambil alih mengasuhnya.

? Pelajaran:

1⃣ Ibnu Ishaq mngatakan: Ketika Rasulullah ﷺ berumur 6 tahun, Aminah ibunda beliau meninggal dunia di Abwa’ yang terletak antara Makkah dan Madinah, Aminah pergi bersama Rasulullah ﷺ untuk berkunjung kepada sanak keluarga dari Bani ‘Adi bin Najjar, lalu meninggal dunia dalam perjalanan pulang menuju Makkah. (Lihat sirah Ibnu Hisyam 1:155)

2⃣ Abwa’ adalah sbuah perkampungan yang masih termasuk wilayah Madinah. Jarak Abwa’ dan Juhfah sejauh 23 mil. Ada yang mngatakan; Abwa’ adalah sebuah gunung terletak di sebelah kanan bagi yang memasuki Makkah dari arah Madinah. Di situ terdapat sebuah negri yang dinisbatkan kepada gunung ini. (Lihat Mu’jamul Buldan I/79)

3⃣ Imam Muslim meriwayatkan bahwa saat Rasulullah ﷺ melewati Abwa’ untuk prgi ke kota Makkah pada tahun penaklukan kota tersebut, beliau meminta izin kepada Rabbnya untuk menziarahi ibunya. Beliaupun diberikan izin. Lalu beliau menangis dan menyebabkan orang-orang di sekitar beliau juga turut menangis. Saat itu beliau bersama seribu orang yang mengenakan penutup kepala dari besi. (Lihat shahih Muslim bisyarh an-Nawawi VII/45-46)

4⃣ Saat ibunya meninggal, Rasulullah ﷺ diasuh oleh Ummu Aiman. Lalu beliau dirawat oleh kakeknya Abdul Muththolib.

5⃣ Ketika Rasulullah ﷺ di bawah asuhan kakeknya, Ibnu Ishaq meriwayatkan: “Dahulu ada sebuah kasur disediakan untuk Abdul Muththolib di bawah naungan Ka’bah. Dan sebagai wujud penghormatan kepadanya, tdak seorangpun dari anak-anaknya yanglg berani duduk di atas kasur tersebut. suatu kali, Rasulullah ﷺ duduk di atasnya maka paman-paman beliau berusaha memindahkan Rasulullah ﷺ . Namun Abdul Muththolib berkata, ‘biarkanlah cucuku’. Lalu ia mengusap punggung Rasulullah seraya berkata, ‘sungguh cucuku ini akan menjadi orang besar’.” (Lihat sirah Ibnu Hisyam I/129, riwayat ini diperselisihkan oleh Ulama)
WaLlohu Ta’ala A’lam.

Ustadz Abu Abdirrazzaq Marzuki Umar, Lc. حفظه الله (Alumni Fakultas Syari’ah Universitas Islam Madinah dan saat ini menempuh S2 di jurusan Sejarah Islam di kampus yang sama)

Tulisan ini awalnya materi pelajaran di Grup WA Belajar Islam Intensif (BII) yang diampu oleh beliau. Gabung Grup BII
Ketik BII#Nama#Daerah
Kirim ke:
0853-9831-9697(ikhwah)
0898-4301-733(akhwat)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Menghadapi Tantangan Dakwah, Wahdah Sulbar Adakan Lokakarya Tuk Tingkatkan Kapasitas dan Komitmen Kader

MAMUJU, wahdah.or.id – Dalam upaya memperkokoh dakwah yang berbasis...

Programkan Gerakan 5T, Mukerwil VII DPW Wahdah Banten Siap Wujudkan Banten yang Maju dan Berkah

BANTEN, wahdah.or.id – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah...

Capai Skor IIWCP Kategori “BAIK”, Nazhir Wahdah Islamiyah Raih Piagam Apresiasi Dari Badan Wakaf Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Badan Wakaf Wahdah Islamiyah, Ustaz...

Susun Visi Misi Kota Wakaf, Musyawarah BWI Kab. Wajo dan Kemenag Libatkan Wahdah Wajo

WAJO, wahdah.or.id – Perwakilan Dewan Pengurus Daerah Wahdah Islamiyah...