Hukum Menggunakan Nada Dering Alquran

Date:

Assalamualaikum…

Bagaimana hukum menggunakan Ayat Alquran sebagai nada dering pribadi pada HP? Apakah dibolehkan atau di haramkan? Mohon sertakan dalilnya.
Andria – enrekang

Jawaban:
Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Menggunakan ayat al-Quran sebagai nada dering panggilan atau yang sejenisnya pada telepon genggam (HP) adalah hal yang dilarang dengan alasan sebagai berikut:

1. Perbuatan tersebut menyalahi tujuan diturunkannya al-Qur’an. Al quran diturunkan untuk dibaca dan ditadabburi makna dan kandungannya dan diamalkan, Allah Ta’ala berfirman:

{كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَاب }

Artinya:  “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shaad:29)

2. Menjadikan al-Quran sebagai nada dering dapat menjadi sarana kepada merendahkan kalamullah yang seharusnya diagungkan dan dihormati, seperti jika HP tersebut berdering di WC atau di tempat yang tidak pantas.

3. Menjadikan al-Quran sebagai nada dering juga terkadang menyebabkan seseorang memutuskan/menghentikan bacaan al-quran pada tempat yang tidak semestinya berhenti.

Olehnya itu, diantara keputusan Al-Majma’ al-Fiqh al-Islamiy pada masa persidangan ke -19 yang diadakan di Mekkah al-Mukarramah  22-28 Syawal 1428 H berkaitan dengan penggunaan ayat al-Quran pada media komunikasi modern adalah sebagai berikut:

“لا يجوز استخدام آيات القرآن الكريم للتنبيه والانتظار في الهواتف الجوالة وما في حكمها؛ وذلك لما في هذا الاستعمال من تعريض القرآن للابتذال والامتهان بقطع التلاوة وإهمالها، ولأنه قد تتلى الآيات في مواطن لا تليق بها”.

“Tidak dibolehkan menggunakan ayat-ayat al-Quran pada telepon genggam sebagai nada pengingat dan nada panggilan atau yang sejenisnya, karena dampak dari penggunaan ini mengantarkan kepada salah satu bentuk  pelecehan dan penghinaan terhadap al-Qur’an, jika ayat –ayat tersebut dihentikan  (ketika berbunyi) atau dibiarkan dan tidak dihiraukan, begitu juga terkadang ayat-ayat ini dibaca pada tempat-tempat yang tidak pantas”
والله تعالى أعلم.

Dijawab oleh Ustadz Ahmad Hanafi DY, Lc, MA.
(Alumni fakultas Syariah Univ. Islam Madinah Thn 1420/1999 dan
Mahasiswa S3 Fak. Tarbiyah Jurusan Dirasat Islamiyah konsentrasi Ushul Fiqh King Saud University Riyadh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Wahdah Islamiyah Kalimantan Tengah Gelar Mukerwil dan Mukerda, Teguhkan Soliditas untuk Dakwah dan Umat

PALANGKA RAYA, wahdah.or.id - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah...

Menghadapi Tantangan Dakwah, Wahdah Sulbar Adakan Lokakarya Tuk Tingkatkan Kapasitas dan Komitmen Kader

MAMUJU, wahdah.or.id – Dalam upaya memperkokoh dakwah yang berbasis...

Programkan Gerakan 5T, Mukerwil VII DPW Wahdah Banten Siap Wujudkan Banten yang Maju dan Berkah

BANTEN, wahdah.or.id – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah...

Capai Skor IIWCP Kategori “BAIK”, Nazhir Wahdah Islamiyah Raih Piagam Apresiasi Dari Badan Wakaf Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Badan Wakaf Wahdah Islamiyah, Ustaz...