Jumat (2/12), Aksi Super Damai 212 yang mengangkat tema Doa dan Gelar Sajadah disambut dengan hujan menjelang akhir acara.
Tepat setelah shalat Ashar, yang juga penghujung aksi, terlihat gumpalan awan yang semakin mendekat. Beberapa saat kemudian, hujan turun dan seakan menjadi penghilang dahaga dan penawar panas yang dialami peserta selama perjalanan.
Perjalanan yang ditempuh dari Masjid al-Markaz al Islami hingga Lapangan Karebosi via Jl. Jenderal Sudirman sekitar 4 Km. Peserta dengan berjalan kaki dan iring-iringan kendaraan bermotor pada pukul 13.00 wita dan massa mulai memasuki lapangan pada sekitar pukul 14.00.
Acara dimulai dengan pembacaan QS. Al-Maidah ayat 51 hingga 57 oleh Umar al-Faruq, Hafiz yang berumur masih 9 Tahun. Kemudian diterjemahkan oleh Marzuki Umar, Lc, alumnus Universitas Islam Madinah.
Acara yang berlangsung khidmat diikuti oleh puluhan ribu peserta dengan shalat Ashar berjamaah. Dilanjutkan oleh Tausiyah oleh Ketua MIUMI Sulsel, Ust. Dr. Rahmat Abdul Rahman, MA.
Ternyata dalam kondisi suasana khusyu’, para peserta diguyur hujan. Hujan yang berlangsung beberapa menit, seakan menjadi tanda-tanda alam. Sebab dalam hadits Nabi, hujan adalah Rahmat. Dan uniknya lagi turun di hari jumat di saat sore hari, yang merupakan diantara waktu dimana doa mudah untuk diijabah oleh Allah (elf).