Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Kaum muslimin yang budiman, dapat disadari bahwa kita sedang mendapatkan ujian dari Allah, Tuhan semesta alam. Sudah lebih dari dua pekan kita melewati masa genting akibat tersebarnya wabah covid-19 atau yang familiar kita sebut dengan virus corona. Hal ini menyebabkan terhentinya sebagian besar kegiatan yang rutin biasa kita lakukan sehari-hari. Tentu saja hal ini berdampak pada perputaran arus ekonomi.

Di saat banyak orang yang mengalami kerugian dalam usaha ketika harus mengkarantina diri dan keluarga, apalah lagi mereka saudara-saudara kita yang berada dalam kondisi kemiskinan ataupun pra sejahtera. Momen karantina akibat wabah ini tentu saja menjadi batu besar yang menghantam seluruh kehidupan mereka. Tak cukup dengan lemahnya daya beli, wabah menghantui mereka akan kesiapan antisipasi perlindungan diri dan keluarga.

Disinilah sebenarnya seorang muslim sedang disuguhkan ladang pahala oleh Allah selebar-lebarnya. Kesempatan untuk berbagi dalam masa dimana semua orang merasa sempit dan terbebani.

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS.Ali-Imran : 134)

Tentu saja orang yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang dicintai Allah. Terlebih lagi ia melakukannya dalam keadaan dimana dirinya sendiri pun sedang berada di masa-masa ketidakpastian.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seorang diantara mereka, ‘Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq‘, dan berkata malaikat yang lain, ‘berilah kebinasaan bagi orang yang kikir.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil diatas memberikan kabar gembira kepada kita bahwa setiap orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah maka ia adalah termasuk orang-orang yang dido’akan oleh para malaikat. Tak ada ruginya bagi kita bersedekah.

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Tirmidzi)

Bisa kita bayangkan apa yang dirasakan saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan pabila ia mendapati saudaranya degan rela hati berbagi dengan mereka, menghantarkan sedikit empati dan rasa saling peduli ke hadapan mereka.

 

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al-Qasas : 77)

Sedekah adalah tambang pahala dan bukti kebenaran dari keimanan seseorang.Hal ini disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

“Dan sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim)

Semoga dengan ujian wabah yang sedang melanda umat manusia saat ini tidak menjadikan kita semakin kikir dan tamak namun semakin melembutkan hati kita untuk berbagi dan saling bahu membahu kepada sesama. Kita meminta kepada Allah Tuhan seluruh alam untuk melindungi keluarga kita, sanak saudara, tetangga dan seluruh umat muslim di seluruh dunia. Dan semoga Allah Subhanahuwata’ala segera mengangkat pandemik ini sehingga kita dapat menjalani rutinitas seperti sedia kala kembali.

Yang benar dan haq hanya lah dari sisi Allah semata dan kekeliruan datangnya dari diri penulis dan bisikan syeithan laknatullah.

Assalamu’alaikum.

Yogyakarta, 5 April 2020

Ahmad Daud

 

Artikulli paraprakSatgas WITC Kendari Salurkan Paket Logistik di 5 Kecamatan
Artikulli tjetërHukum Shalat Berjamaah di Masjid Dengan Shaf Renggang Karena Wabah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini