Surat Yusuf diturunkan pada “tahun kesedihan” yaitu pada tahun ke 10 kenabian setelah wafatnya Khadijah dan Abu Tholib yang hanya berjarak 1 bulan 5 hari. (Thabaqat Ibnu Ishak)

Surat Yusuf adalah satu satunya surat dalam Al Qur’an yang menceritakan kisah secara lengkap. Sehingga Alloh menyebutnya sebagai kisah terbaik,

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَٰذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ

Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui. [Surat Yusuf 3]

Kisah ini dimulai dari mimpi yang indah dan diakhiri dengan tafsir dari mimpi tersebut.

Sebagian dari kisah disebutkan tentang “Baju Nabi Yusuf”,

☆ Digunakan sebagai alat tipu daya saudara-saudaranya untuk berlepas diri pada Nabi Ya’qub

وَجَاءُوا عَلَىٰ قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا ۖ فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ

Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” [Surat Yusuf 18]

Baju ini menunjukkan “khianatnya” saudara-saudara Yusuf

☆ Digunakan oleh Nabi Yusuf untuk berlepas diri dari tipu daya Istri Pembesar Mesir.

وَإِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.” [Surat Yusuf 27]

Baju ini menunjukkan “khianatnya” Istri Pembesar Mesir.

☆ Digunakan sebagai pembawa kabar gembira untuk Sang Ayah yaitu Nabi Ya’kub.

اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَٰذَا فَأَلْقُوهُ عَلَىٰ وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ

Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.” [Surat Yusuf 93]

Baju ini menunjukkan “cintanya” Yusuf pada Sang Ayah.

Kisah Yusuf bukan saja sekedar bacaan yang sangat indah dalam Al Qur’an, namun diantara pelajaran pentingnya terdapat di bagian akhir-akhir dari kisah

إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.” [Surat Yusuf 90]

Yusuf mengajarkan pada kita untuk tawakkal pada ketentuan Alloh, bersabar dalam menjalaninya dan tidak putus asa dari rahmat-Nya.

Juga dalam kisah ini kita diajarkan untuk menilai sesuatu dengan pandangan hikmah.
Terkadang sesuatu yang indah, namun endingnya pahit. Dan sebaliknya boleh jadi sesuatu yang dipandang jelek, ternyata ada keindahan di belakangnya.

Misal;
– Yusuf dicintai Ya’kub melebihi saudaranya yang lain. Cinta yang indah, tapi endingnya mengantarkan Yusuf ke dalam sumur.

– Kemudian Yusuf dilempar ke dalam sumur adalah sesuatu yang pahit, tapi endingnya membawa Yusuf tinggal di rumah Pembesar Mesir.

– Tinggal di rumah Pembesar Mesir adalah sesuatu yang menyenangkan, tapi endingnya mengantarkan Yusuf ke dalam penjara

– Masuk penjara adalah sesuatu yang pahit, tapi endingya justru menjadikan Yusuf sebagai Pembesar Mesir.

Saudaraku…
Perhatikanlah bahwa terkadang sesuatu terjadi di atas kemampuan nalar manusia.
Jalani hidupmu dengan kebahagiaanmu.
Dan jika sesuatu menimpamu tanpa engkau ketahui hikmahnya, cukup serahkan pada Alloh dan jangan putus asa. Dia Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana untuk seluruh makhluk-Nya.

Dan ketika Alloh menguji dalam sebagian episode kehidupanmu, cukup engkau katakan

وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
[Surat Ghafir 44]

Yakinlah.. bahwa Alloh akan sentiasa bersamamu selama engkau berada di atas jalan-Nya, meski orang-orang yang berpenyakit di hatinya mencelamu…

Wonosari Gunungkidul
7 Ramadhan 1439 H

Oleh : Reki Abu Musa, Lc
_______
S’moga Esok Lebih Baik…

Artikulli paraprakInsyaAllah, Selama Ramadhan Dai WI Muna Jadi Pemateri Tetap Majelis Taklim Remaja
Artikulli tjetërKemerdekaan Hakiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini