SORONG – DPD Wahdah Islamiyah Sorong dikukuhkan pada 25 Desember 2012 lalu dengan Ketua Ust Baharuddin Baso (mantan ketua Wahdah Islamiyah Jeneponto Sulsel), Sekretaris Ust Muhammad Yunus ( mantan ADUM DPP), Dakwah dan Kaderisasi Ust Basir Dg Lira (Tebar Da’i Nusantara I), LP3Q Ust Hartono, Infokom Ust Safaruddin dan Lembaga Muslimah Ustadh Yuanita. DPD Wahdah Islamiyah Sorong ini terbentuk berkat kerja keras para da’i perintis anggota KKI-nya ust Harun Hamzah, yang sejak Juli 2011 telah melakukan sosialisasi dan pembinaan di Sorong. Bahkan pada Muktamar Wahdah Islamiyah II pada Desember 2011 lalu, Sorong telah mengirimkan utusannya sebagai peserta muktamar.
Walaupun setelah itu ada da’i diutus, namun belum maksimal kerjanya sehingga Sorong mengalami kevakuman pembinaan dari Wahdah Islamiyah. Dan baru pada akhir-akhir 2012 dengan program Tebar Da’i Nusantara, Sorong mendapatkan kiriman Da’i yaitu Ust Basir Dg Lira dan ust Baharuddin Baso. Mulailah saat itu, apa yang telah dilakukan oleh da’i perintis dapat dilanjutkan kembali. Dan puncaknya adalah dikukuhkannya Sorong sebagai DPD Wahdah Islamiyah.
Meskipun baru seumur jagung usianya, telah banyak kemajuan yang dicapainya, sampai-sampai 2 da’i tersebut kewalahan mengisi jadwal-jadwal pembinaan. Tercatatlah 2 TK-TPA ( TK-TPA musholla Al Asri asrama perwira KODIM dan TK-TPA Baitul Makmur Kokoda), 2 kelompok dirosa ibu-ibu dan 4 kelompok Dirosa bapak-bapak, 4 tempat taklim rutin, kajian rutin 4 KKI (2 laki-laki dan 2 perempuan). Dan sebagai hentakan pertama DPD Sorong adalah terselenggaranya rangkaian kegiatan 6 hari mulai 8 hingga 14 Maret bersama ketua LP3Q DPP Wahdah Islamiyah. Mata agendanya adalah 1. taklim , 2. Temu kader Dirosa di 3 tempat, 3. Pelatihan Managemen TK-TPA di 2 lokasi, 4. Pelatihan Pembina Dirosa di 2 lokasi. 5. Tarbiyah gabungan pengurus, 6. Konsolidasi pengurus 7. Silaturrahmi pejabat dan tokoh.
Pelatihan managemen TK-TPA dan Dirosa
Masjid Al Akbar Sorong, 10 Maret 2013.
Pelatihan ini sangat istimewa karena merupakan hasil kolaborasi DPD Wahdah Islamiyah Sorong dengan LPPTKA BKPRMI Sorong, walau awalnya sempat ragu-ragu akan kerjasama ini. Tetapi akhirnya berjalan dengan baik dengan pembagian tugas masing-masing. DPD Wahdah Islamiyah Sorong bertugas mendatangkan pemateri dan mengatur semua acara pelatihan, sedangkan LPPTKA BKPRMI bertugas mendatangkan peserta.
Pelatihan yang sedianya akan dibuka oleh kepala seksi Bimas Islam Kementrian Agama kota Sorong ini diikuti oleh 30 peserta ustadzah TK-TPA /utusan majelis taklim dan 15 peserta ustadz. Materi TK-TPA disajikan oleh ketua LP3Q DPP Wahdah Islamiyah, sedangkan materi Dirosa dibawakan oleh ummu Sunarsih bagi peserta perempuan. Pelatihan berjalan dengan sukses dengan meninggalkan bekas bahwa pelatihannya begitu cepat hanya sehari saja.
Pelatihan managemen TK-TPA dan Dirosa
PP Nurul Yaqin, Kab. Sorong, 12 Maret 2013.
DPD Wahdah Islamiyah Sorong bekerja sama dengan Pesantren Nurul Yaqin dalam pelatihan managemen TK-TPA dan Dirosa. Ust Tahir Tahang (da’i AMCF) bertindak sebagai pelaksana dalam mendatangkan peserta pelatihan. Tercatat 50 peserta perempuan dan 15 peserta laki-laki yang datang dari tempat-tempat yang jauh mengikuti pelatihan ini dengan antusias.
Pelatihan berjalan dengan lancar, walau ketua LP3Q DPP Wahdah Islamiyah sempat sakit tetapi pelatihan untuk Dirosanya dilanjutkan oleh Ust Basir Dg Lira sampai selesai untuk peserta laki-laki. Sedangkan peserta perempuan dipandu langsung oleh Ummu Sunarsih.
Temu kader Dirosa
Temu kader Dirosa dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu Dirosa Nurul Sabili (ibu-ibu) di Sorong Barat, Dirosa Aimas, dan Dirosa di SP.2. Tujuan diadakannya temu kader Dirosa adalah untuk memberikan surfice dan motivasi kepada peserta Dirosa sekaligus mendengar langsung bagaimana tanggapan dan harapan-harapan terhadap pembinaan Dirosa ke depan.
Temu kader Dirosa pertama diadakan di masjid Nurul Sabili yang dirangkaikan dengan hari bersama. Dirosa Nurul Sabili beranggotakan 18 ibu-ibu dibina oleh ustadzah Nurlina (istri ust Basir Lira). Walaupun beliau belum berpengalaman dalam medan dakwah, tetapi gemblengan dari Murobbiyahnya di Gowa juga pelatihan TK-TPA dan Dirosa telah membuatnya percaya diri terjun melakukan pembinaan di Sorong berdampingan dengan sang suami. Ini terbukti dengan antusiasnya para peserta Dirosa ibu-ibu untuk belajar Al-Qur’an sekaligus belajar dasar-dasar keislaman. Binaan Beliau yang lain adalah Dirosa Al Asri ( perumahan perwira KODIM) dan TK-TPA Al Asri.
Temu kader Dirosa kedua dilaksanakan di Aimas (ibukota kabupaten Sorong). Kelompok Dirosa ini beranggotakan 8 orang bapak-bapak, yang salah satunya adalah H. Ibrahim (pernah calon wakil Bupati Kabupaten Sorong) yang telah mewakafkan 1 Ha.tanahnya di dekat bandara baru. Kelompok Dirosa ini dibina oleh ust Baharuddin Baso, yang sementara waktu ditangani oleh ust. Basir Lira.
Begitu pula Dirosa di SP.2 distrik Mariyai. Dirosa bapak-bapak ini beranggotakan 11 orang yang kebanyakan adalah orangtua. Mereka bersemangat belajar membaca Al-Qur’an dan dasar-dasar keislaman, serta mulailah mereka mengisi masjid-masjid Allah Subhanahuwata’ala untuk melaksanakan shalat 5 waktu.
Konsolidasi Pengurus / Tarbiyah Gabungan
Kegiatan ini berlangsung sebanyak 2 kali di sekretariat. Selain sebagai sarana silaturrahmi, motivasi juga untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Garis besarnya sebagai berikut :
1. Membentuk tim pengajar Dirosa (ikhwan/akhwat) sekaligus memantapkan penguasaan terhadap buku Dirosa.
2. Mengaktifkan para peserta pelatihan Dirosa/ guru-guru TK-TPA agar dapat mengajarkan Al-Qur’an dengan Dirosa, walaupun mungkin mereka belum terbina dalam KKI.
3. Menyebarkan famplet pengajaran Al-Qur’an dengan Dirosa.
4. Memaksimalkan fungsi sekretariat sebagai tempat pembinaan baik TK-TPA, Dirosa , tarbiyah, depot TK-TPA / Dirosa.
Silaturrahmi dengan pejabat/tokoh.
Di sela-sela kegiatan yang padat, tidak dilupakan bersilaturrahmi dengan pejabat pemerintah, dalam hal ini adalah kepala Kantor Kementrian Agama kota Sorong. Beliau menerima rombongan DPD Wahdah Islamiyah Sorong dan ketua LP3Q DPP Wahdah Islamiyah dengan penerimaan yang baik. Beliau sangat gembira dan menyambut antusias kehadiran Wahdah Islamiyah di Sorong.
Wahdah Islamiyah ke depan, diharapkan mampu memberikan pembinaan kepada masyarakat Sorong seiring dengan lembaga-lembaga lain baik pemerintah maupun lembaga Islam lainnya.