Pertanyaan:
Apa hukum memakan kepiting? Apakah dia termasuk dalam hadits “Air laut suci airnya dan halal memakan bengkai hewan yang hidup di dalamnya.”
Jawaban:
Komisi riset dan fatwa Saudi Arabiah menjawab:
السرطان الأصل فيه الحل ؛ لأنه حيوان بحري ؛ لقول الله تعالى : { أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ } الآية ، ولقول النبي – صلى الله عليه وسلم – في البحر : « هو الطهور ماؤه الحل ميتته » ، إلا أن يثبت عند أهل الخبرة به ما يدل على تحريمه .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .
Kepiting hukum asalnya halal. Sebab dia merupakan kategori hewan laut.
Allah azza wajalla berfirman:
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan.” (QS. Al-Maidah: 96)
Juga sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang air laut: “Air laut suci dan halal memakan bangkai-bangkai hewan yang hidup di dalamnya.” (HR. Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan ad-Darimi)
Kecuali ada ketetapan dari para peneliti tentang hal yang menunjukan keharamannya (karena berbahaya memakannya-pent)
Semoga Allah senantiasa memberi taufik, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Fatwa nomor: 8505
Penerjemah: Abu Ukasyah Wahyu al-Munawy