Metode pendidikan dan pembinaan anak di TKA-TPA hendaknya mempertimbangkan mempertimbngkan ciri-ciri pertumbuhan biologis dan perkembangan psikis mereka seperti yang telah diuraikan. Artinya semakin kecil umur mereka, semakin banyak digunakan metode percontohan aatau peneladanan serta pelatihan. Tidak perlu banyak ucapan atau kata-kata.
Demikian pula bila diperhatikan dari karakter yang dimiliki anak, ternyata karakter anak yang sangat menonjol adalah sikap mudah meniru baik dalam tingkah laku yang dilihatnya ataupun dalam pembicaraan yang didengarkannya. Entah itu tingkah laku atau pembicaraan yang baik ataupun yang buruk. Maka Uswah Hasanah dari orang tua dan guru sangat diperlukan. Bentuk pengajaran uswah hasanah sebenarnya relatif mudah untuk ditiru anak dan tidak memberatkan bagi si anak sendiri. Anak juga senang dipuji akan prestasi yang diraihnya dalam berbagai hal, oleh karenya orang tua atau guru janganlah segan-0segan untuk memberikan pujian kepada mereka.
Disini pula akan dikemukakan secara ringkas berdasarkan pengalaman tentang hal-hal yang perlu ada dalam pendidikan anak, hal-hal yang sebaiknya dohindari dalam pendidikan anak dan beberapa criteria pendidik sehingga dapat berlaku baik terhadap santri.
a. Hal-hal yang perlu ada dalam pendidikan anak
1. Keteladanan (QS. 61:2-3 ; 2:44)
2. Kasih sayang (QS. 31:12 ; 3:159)
3. Penuh perhatian dan pengertian
4. Bimbingan
5. Pengeratuhan
6. Kesabaran
7. Musyawarah
b. Hal-hal yang perlu dihindarkan dalam pendidikan anak
1. Menghina
2. Menakut-nakuti
3. Bersikapkeras/otoriter (QS. 3:134)
4. Sering menghukum
5. Membohongi
6. Ancaman yang sering dilaksanakan
7. Tergesa-gesa
8. Cepat mengalah
9. Dualisme
10. Terlalu memanjakan
11. terlalu ketat atauy terlalu longgar
12. Masa bodoh
13. Menuntut sesuatu diluar kemampuian anak
14. Tidak mau dikritik
15. Egois
c. Beberapa syarat agar supaya pendidik dapat bersikap baik
1. Pendidik harus mempunyai pribadi yang seimbang dan tidak mencari kepuasaan dengan mendominasi orang lain. Hanya pendidik yang tidak merasa aman, yang mempunyai peranan inferiorita ingin mencari kekuasaan.
2. Pendidik harus mengenal anak, menyelami perasaan mereka, mengetahui bagaimana anak itu belajar. Ia tidak boleh mengukur anak menurut dirinya.
3. Pendidik harus mengenal dan menyajikan beraneka ragam pengalaman-pengalaman kepada santri sehingga masing-masing dapat belajar menurut kesanggupannya.
4. Pendidik harus mengerti akan manfaat demokrasi dan karena dan karena itu menghormati anak itu sebagai individu tersendiri dan reela membantu mengembangkan bakat santri
DIDIKLAH ANAKMU UNTUK MEREKA DAPAT MENGHADAPI ZAMAN YANG BERBEDA DENGAN ZAMANMU (atsar)
Oleh Ustadz Askar Yaman