Makassar, wahdah.or.id – Tidak ada kegembiraan yang lebih besar bagi orang yang beriman kecuali ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala membuatnya bertemu dengan saudaranya, membuatnya bisa bermajelis dengan orang-orang yang dicintainya.
“Sebagaimana perkataan salaf bahwa diantara nikmat-nikmat yang tersisa di dunia ini adalah liqoul ikhwan.” Kata ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc. M.HI. dalam ceramahnya di buka puasa bersama DPP Wahdah Islamiyah di Masjid Darul Hikmah, Jl Antang Raya Makassar, Selasa 6 Ramadhan 1439 H (22 Mei 2018).
Ustadz Ikhwa melanjutkan, salah satu atsar dari akidah yang baik adalah munculnya persaudaraan sejati, yang bukan sekedar diikat dengan ikatan kekerabatan tapi persaudaraan yang sebenarnya diikat oleh ikatan-ikatan ilahi, diikat oleh ikatan dien, bahkan diikat dengan ikatan perjuangan.
“Alangkah bahagianya kita ketika kita duduk bersama-sama di majelis ini yang insyaAllah merupakan taman diantara taman-taman surga, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan ini sebagai salah satu asbab untuk kita nanti bisa duduk berhadap-hadapan di Surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.” ungkap ustadz Ikhwan yang juga ketua Dewan Syura Wahdah Islamiyah.
Ustadz Ikhwan tidak menampik bahwa dalam kebersamaan pasti saja ada masalah yang terjadi, maka disitulah dibutuhkan kesabaran.
“Kebersamaan kita mungkin ada goresan, mungkin ada masalah, tapi sesungguhnya kita akan bersama jika kita terus menapaki jalan ini, setia dengan jalan ini dan kita akan sampai insyaAllah dan ketuntasan dari semua permasalahan kita -wallahu ta’ala a’lam- nanti akan kita dapatkan di akhirat kelak.” Kata ustadz Ikhwan
Ia kemudian membaca firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surah al-Hijr ayat 47: “Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.”
Sebagian ulama mengatakan, ayat ini menggambarkan bahwa ahli surga akan bernostalgia, mengingat-ingat kenangan-kenangan manis mereka dahulu di dunia.
Ustadz Ikhwan kembali menegaskan, tidak ada ukhuwah yang lebih bermakna selain karena agama ini. Ukhuwah karena kekerabatan bisa berakhir. “Bahkan orang yang bersaudara kandung sekali pun karena memperebutkan dunia bisa saling membunuh, na’uduzubillah.” Kata ustadz Ikhwan mengingatkan.
Sebelum menutup ceramahnya ustadz Ikhwan mengutip perkataan dari Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi al-Maqdisi rahihamullah penulis kitab Mukhtasar Minhajul Qasidin, ukhuwah (persaudaraan) adalah buah dari akhlak yang baik, perpecahan adalah buah dari akhlak yang buruk.[]