Tanya: Apakah umrah dan sedekah pada sepuluh terakhir Ramadhan memiliki keistimewaan yang berbeda dengan umrah dan sedekah pada waktu yang lain?
Jawab: Umrah pada bulan Ramadhan dari awal sampai akhir memiliki keutamaan yang lebih dari umrah yang dilakukan di luar Ramadhan. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Sinan radhiyallahu ‘anha, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
إذا كان رمضان فاعتمري ، فإن عمرة في رمضان تعدل حجة معي .
“Jika kamu berada pada bulan Ramadhan, maka berumrahlah. Karena umrah pada bulan Ramadhan setara dengan haji bersamaku”.
Ini merupakan keutamaan yang sangat agung. Seorang yang berakal tentu tidak akan menyia-nyiakannya. Selain itu, tanpa syak lagi bahwa pada 10 malam terakhir Ramadhan pahala dilipatgandakan. Demikian pula dengan pahala umrah pada 10 terakhir Ramadhan. Pahalanya dilipatgandakan oleh Allah.
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُواْ)( الأنعام :132
“Setiap orang akan menempati kedudukan sesuai amaln mereka” (QS Al-An’am:132)
Namun perlu diingat bahwa setiap orang akan memperoleh balasan sesuai kehendak Allah. sehingga tugas seseorang sebatas berusaha dan beramal. Karena Allah akan memberi balasan pahala kepada hamba-Nya tanpa hisab. Maka hendaknya beramal tanpa kalkulasi angka-angka dalam mengharap pahala. Serahkan semuanya kepada Allah Ta’ala.
Demikian pula dengan sedekah, dianjurkan pada setiap waktu. Tapi pada bulan ramadhan dilipatgandakan pahalanya seperti amalan-amalan yang lain. Sebagaimana ditunjukan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tatkala menyifati Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai manusia yang paling dermawan dalam hal kebaikan. Kedermawanan beliau melebihi kecepatan hembusan angin , dan beliau makin bertambah dermawan pada bulan Ramadhan saat didatangi oleh malaikat Jibril untuk mudarasah al-qur’an.
Hal ini merupakan dalil (bukti) bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat antusias dalam melipatgandakan amal baiknya dari sebelum-sebelumnya. Disamping pada sepanjang waktunya Nabi senantiasa berbagi dengan memberikan setiap ahrata yang ada dalam genggamannya. Beliau memberi sebagai oarang yang tidak takut akan ditimpa kefakiran lantaran selalu memberi. (Sumber: http://www.alkabs.net/, yang diasuh oleh Syekh Abdullah bin Sa’id al-Qanubiy hafidzahullah).
Syukran, artikelnya sangat bermanfaat, izin share ya……