Faktor lain membuat para aktivis dakwah, penuntut ilmu, dan ahli ibadah terjangkit penyakit futur adalah tidak sungguh-sungguh. Yakni tidak sungguh-sungguh dalam beribadah, khususnya amalan harian.
Wirid tidak dijaga. Ibadah sunnah tidak dikerjakan. Berikutnya, dia tidak terbiasa mengerjakan shalat Sunnah Rawatib. Bahkan bisa jadi sekian hari berlalu sedangkan dia tidak membaca wirid Al-Qur’an, jika dia pernah membiasakannya. Rasulullah bersabda:
والذي ليس في جوفه شئ من القران كالبيت الخرب
“Seseorang yang di dalam dirinya tidak ada sesuatu dari Al Qur’an seumpama rumah yang roboh.”
Hal ini disebabkan oleh karena ibadah dan amal shaleh harian merupakan nutrisi jiwa yang memiliki kandungan gizi ruhani yang dibutuhkan oleh jiwa dan hati manusia. Tanpa ibadah jiwa manusia akan lemah bahkan bisa menderita sakit.
Adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah biasa duduk setelah menunaikan shalat Subuh sampai tiba waktu dhuha, berdzikir kepada Allah. Tentang hal itu beliau berkata, “Inilah sarapanku. Jika aku tidak melakukannya, aku tidak akan memiliki daya kekuatan”.