Diantara faktor penyebab futur adalah tinggal di lingkungan yang rusak. Yakni hidup di tengah-tengah masyarakat yang banyak berbuat maksiat dan bangga dengan maksiat tersebut. Pembicaraan mereka berputar pada masalah kelezatan yang diharamkan. Yang mereka dengarkan hanya suara-suara keangkaramurkaan. Yang mereka saksikan hanya pemandangan dan sandiwara rusak.
Sesungguhnya lingkungan kecil yang melingkupi seorang Muslim seperti ini akan melemahkannya. Sangat mungkin dia tidak dapat melawannya sehingga perlahan-lahan futur merasukinya. Ibadah dan aktivitas amal shalehnya pun menjadi lamban, bahkan lebih parah dari itu.
Seperti halnya seorang Muslim diperintahkan untuk berijrah dari Darul Kufri untuk menjaga agamanya dan menjauhi fitnah, maka seorang Mukmin pun dituntut untuk meninggalkan teman-teman yang buruk dan rusak untuk menjaga keshalihan dan ketakwaannya. Sebab dampak teman yang buruk dan rusak sangat berbahaya.
Rasul memberikan permisalan yang sangat cocok tentang pengaruh teman. Beliau bersabda;
إِنِّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَجَلِيسِ السُّوءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ , فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يَحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً , وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يَحْرِقَ ثَيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu bagaikan pembawa minyak wangi dan pandai besi. Mungkin pembawa minyak wangi akan memberimu atau kamu membeli darinya, atau kamu dapat menghirup aroma wangi darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin akan membakar bajumu atau kamu akan mendapat bau yang tak sedap darinya”. (HR. Bukhari, III/16, Kitabul Buyu’, bab ke.38 dan Muslim IV/026, Kitab Al-Birr Wash Shilah, hadits No.2628)
Sumber: Disarikan dari Kitab Al-Futur; Al-Madzahir, Al-Asbab, Wa Al-‘Ilaj, Karya Syekh. Prof. DR. Nashir bin Sulaiman Al-Umar hafidzahullah.