Fadhilah membaca dan mengamalkan Al-Quran beserta adab-adab membacanya

Date:

Al-Quran merupakan firman Allah Yang Maha Agung, serta jalan petunjuk-Nya yang lurus, ia adalah sumber risalah tauhid, hujjah Rasulullah yang sangat kuat, tanda-tanda kebenaran risalahnya, sumber utama syariat islam, sumber hikmah dan hidayah, suatu rahmat dan petunjuk bagi manusia, dan cahaya bagi umat manusia, Dia berfirman:

الر. كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ

Artinya: ” Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang.”(QS Ibrahim: 1-2)

Barangsiapa yang berkata dengan berpatokan padanya maka ia benar, siapa yang mengamalkannya ia diberikan pahala, siapa yang menyeru manusia kepadanya niscaya ia akan diberikan petunjuk kejalan yang lurus, siapa yang berpegang teguh dengannya maka ia telah berpegang teguh dengan tali agama Allah yang sangat kuat, dan siapa saja yang berpaling darinya dan mencari petunjuk pada selainnya maka ia disesatkan oleh Allah.

Membaca Al-Quran diantara ibadah paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah, ia merupakan bentuk perniagaan yang tak akan pernah merugikan, Dia berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ 0
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”(QS Fathir: 29)

Dalam membacanya juga terdapat pahala yang besar sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipat menjadi 10 pahala kebaikan, tidak lah aku membaca: Alif Lam Mim, itu satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.”(HR Tirmidzi)

Beliau juga mengisyaratkan ketinggian derajat orang yang pintar membaca Al-Quran:”Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala.” (HR Muslim)

Juga hadis: “Dikatakan kepada penghafal Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.”(HR Abu Daud)

Hadis ini menunjukkan semakin banyak kita membaca Al-Quran didunia, semakin membuat tinggi derajat kita diakhirat kelak.

Ada derajat dan pahala yang lebih tinggi dari pahala sekedar membacanya, yaitu mempelajarinya: “Pelajarilah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.” (HR Muslim)

Barangsiapa yang diberikan syafaat oleh Al-Quran niscaya ia akan menjadi golongan orang-orang yang selamat, bahkan orang yang mempelajari dan mengajarkannya merupakan manusia terbaik. Bila umat islam adalah yang terbaik diantara sekian umat manusia, maka yang terbaik dikalangan umat islam adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran sebagaimana dalam hadis: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya. Sebab itu telah ada anjuran untuk berkumpul mempelajari Al-Quran sebagaimana dalam hadis Rasulullah: “Tidaklah suatu kaum berkumpul diantara rumah-rumah Allah sambil membaca Kitabullah, dan saling mempelajari diantara mereka. Kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dan diberikan rahmat serta malaikat akan menaunginya. Dan mereka akan diingat disisi Allah.” (HR Muslim)

Alhamdulillah, betapa besarnya keutamaan Al-Quran ini.

Adapun keutamaan tadabbur Al-Quran (menghayati dan memperhatikan kandungannya) maka banyak disebutkan dalam ayat maupun hadis, diantaranya:

1.Allah telah mengisyaratkan dalam Al-Quran bahwasanya Dia menurunkan Al-Quran dengan tujuan tadabbur dan memperhatikan ayat-ayatnya, bukan sekedar untuk dibaca tanpa tadabbur. Dia berfirman:

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (QS Shad: 29)

Mengenai ayat ini Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata: “Inilah (tadabbur) hikmah dan tujuan Al-Quran diturunkan, yaitu agar manusia melakukan tadabbur terhadap ayat-ayatnya sehingga mereka bisa mengeluarkan ilmu yang terkandung didalamnya, dan memperhatikan makna tersirat dan hikmah darinya, karena sungguh dengan tadabbur, memperhatikan makna kandungannya, dan mengulang-ulangi memikirkan maknanya, berkah dan kebaikan Al-Quran bisa diraih. Ini menunjukkan pentingnya anjuran untuk tadabbur ayat Al-Quran, dan bahwa ia merupakan diantara amalan yang paling utama, dan bahwa bacaan Al-Quran yang diselingi tadabbur lebih utama daripada membaca Al-Quran secara cepat yang tidak dapat mewujudkan maksud tadabbur.”

2.Peringatan dan larangan dari berpaling dar tadabbur Al-Quran, sebagaimana firman-Nya:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ

Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran(QS An-Nisa’: 82)

Mengenai tafsir ayat ini, Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata: “Firman Allah ini sebagai perintah bagi mereka (manusia) untuk men-tadabburi Al-Quran dan larangan bagi mereka dari berpaling dari tadabbur dan memahami maknanya yang hikmah dan lafaz-lafaznya yang indah.”

Dalam ayat lain Dia juga berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad: 24)

Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang yang tidak mentadabburi Al-Quran maka hatinya terkunci, kunci tersebut menghalangi hatinya untuk melakukan tadabbur, dan menghalanginya dari kebenaran dan kebaikan sehingga ia pun tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan hanya mendapatkan kegagalan dalam meraih bahagia dunia akhirat.

Sedangkan adab-adab membaca Al-Quran yang sangat utama adalah:

1.Mengikhlaskan niat hanya kepada Allah ketika membacanya. Karena membaca Al-Quran adalah suatu ibadah yang sangat agung, Allah ta’ala berfirman yang artinya: “Padahal mereka tidaklah diperintahkan melainkan hanya untuk menyembah Allah dengan memurnikan (mengikhlaskan) ketaatan kepada-Nya.”(QS Al-Bayyinah: 5) Juga sabda Rasulullah: “Bacalah Al-Quran dan carilah dalam melakukannya wajah (dan keridhaan) Allah ta’ala.”

2.Membacanya dengan hati yang khusyu’, mentadabburi dan berusaha memahami ayat yang ia baca, hingga hatinya pun merasa tenang, dan melantunkan Al-Quran dengan tartil dan pelan, serta merasakan bahwa ayat tersebut sengaja ditujukan oleh Allah kepadanya.

3.Membaca Al-Quran dalam keadaan suci, sesuai firman Allah ta’ala, artinya: “Tidaklah ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci.” (QS Al-Waqi’ah: 79) Juga hal ini merupakan bentuk pengagungan terhadap firman Allah ta’ala.

4.Tidak membaca Al-Quran ditempat-tempat yang kotor atau ditempat umum yang tidak akan diperhatikan bila dibaca, karena hal itu bisa saja membuatnya terhina.

5.Hendaknya membaca ta’awwudz tatkala membaca Al-Quran, sesuai ayat yang artinya: “Maka apabila engkau membaca Al-Quran maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”(Qs An-Nahl: 98) Tujuannya adalah agar setan tidak mengganggunya tatkala membacanya.

6.Memperindah suara tatkala membacanya, dalam suatu hadis Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah Allah mendengarkan sesuatu sebagaimana Allah mendengarkan Nabi-Nya membaguskan bacaan Al-Qur’an dan mengeraskan suaranya” (HR Bukhari Muslim)

Ini lah beberapa poin adab membaca Al-Quran terpenting, wajib bagi setiap muslim untuk berusaha mempraktekkannya dan konsisten dengannya agar ia mempetoleh pahala yang banyak dan ilmu yang bermanfaat serta meraih derajat yang tinggi dengannya.

(Disadur dari buku “I am Islam”)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Ustadz Yusran Anshar Sebut Dakwah dan Tarbiyah Adalah Jihad yang Utama Sekarang

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Ustaz...

Hadiri Mukernas XVI Wahdah Islamiyah, Prof Waryono Dorong LAZ Lebih Optimal dalam Gerakan Zakat dan Wakaf

MAKASSAR, wahdah.or.id – Prof Waryono Abdul Ghafur, selaku Direktur...

Kepala BKSDN Kemendagri: Wahdah Islamiyah Wujud Representasi Civil Society, Jembatan Umat dan Pemerintah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri...

Dukung Kemerdekaan Palestina, Wahdah Sulsel dan WIZ Pasangkayu Donasi Milyaran Rupiah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Perang antara pejuang Palestina dan Israel...