Etika Bersin
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
((إِذَ عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: الْحَمْدُللهِ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ: يَرْحَمُكَ اللهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللهُ، فَلْيَقُلْ لَهُ: يَهْدِيكُمُ اللهُ ويُصْلِحَ بَالَكُمْ)). أَخْرَجَهُ الُخَارِيُّ.
Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaknya ia mengucapkan Al hamdulillah. Saudaranya yang mendengar hendaknya mengatakan Yarhamukallah, dan jika dikatakan padanya yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu), hendaknya ia membalas dengan mengatakan Yahdikumullahu wa yushlihu balakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu)”. (HR. Bukhari).
Pelajaran Hadits:
Hadits ini berisi adab bersin. Orang yang bersin hendaknya mengucapkan Al hamdulillah (segala puji bagi Allah). Orang yang mendengarkan dianjurkan men-tasymit-nya, yakni mendoakannya dengan ucapkan yarhamukallahu (semoga Allah merahmatimu). Jika didoakan seperti itu, hendaknya orang yang bersin membalas do’a tersebut dengan mengatakan; yahdikumulllahu wa yushlihu balukum.
Adab lain yang perlu diperhatikan saat bersin adalah meletakkan kedua tangan ke wajah (menutup mulut) dan merendahkan suara. Jika bersin berulang sampai lebih dari tiga kali, maka yang mendengar tidak pelu men-tasymit pada kali yang keempat dan selanjutnya.
Adapun orang bersin yang tidak mengucapkan al hamdulillah, maka dituntun untuk mengucapkan al hamdulillah. Setelah ia mengucapkan hamdalah, barulah di-tasymit. Sedangkan orang kafir yang bersin dan mengucapkan al hamdulillah cukup didoakan dengan yahdikumullahu wa yushlihu balakum.
(Sumber: Tuhfatul Kiram Syarh Bulughil Maram, Kitabul Jami’ Bab Adab, karya Syekh. DR. Muhammad Luqman As-Salafi hafidzahullah, terbitan Darud Da’i Lin Nasyri Wat Tauzi’ Riyadh Bekerjasama dengan Pusat Studi Islam Al-Allamah Ibn Baz India, Tarjamah: Syamsuddin Al-Munawiy)