Saat berkumpul bersama keluarga, teman dan siapa saja, kita kadang sering bercanda. Saat bercanda dengan mereka, suasana terasa menjadi cair dan menyenangkan. Hubungan pertemanan pun jadi makin akrab. Namun perlu kita ketahui bahwa bercanda ada batasnya dan dalam Islam, bercanda memiliki etika atau adab yang harus ketahui dan dijalani. Berikut ini etika bercanda dalam Islam :

1. Hendaklah bercandanya tidak mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya sunnah Rasul-Nya atau syi’ar-syi’ar Islam. karena Allah telah berfirman tentang orang orang yang memperolok-olok sahabat Nabi Sallallahu alaihi wasallam, yang ahli baca Al-Qur’an yang artinya,

“dan jika kamu tanyakan kepada mereka(tentang apa yang mereka lakukan),tentulah mereka menjawab, ‘sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah,’ Apakah dengan Allah, ayat-ayatnya dab Rasulnya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta maaf, karna kamu kafir sesudah beriman.” ( terj. Qs. At-Taubah: 65-66).

2.Hendaklah bercandanya benar, tidak mengandung dusta. Dan hendaknya orang yang bercanda tidak mengada-adakan cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,” Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakah.” (terj. HR.Ahmad dan dinilai Hasan oleh Al-Albani).

3.Hendaklah bercandanya tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang diantara manusia. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,”Janganlah seorang diantara kamu mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau sungguh-sungguh; dan jika ia telah mengambil tongkat temannya,maka ia harus mengembalikannya kepadanya.” (terj. HR.Ahmad dan Abu Daud; dinilai hasan oleh Al Albani).

4. Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang yang lebih tua dari anda,atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda atau tidak dapat menerimanya, atau terhadap perempuan yang bukan mahram anda.

5.Hendaknya anda tidak banyak bercanda sehingga menjadi tabiat anda,akibatnya menjatuhkan wibawa anda dan anda akan muda dipermainkan oleh orang lain.
(Sumber: Buku Etika Seorang Muslim, Lajnah Ilmiah Darul Wathan, hlm. 56-58).

Artikulli paraprakTABLIGH AKBAR Sejuta CINTA Untuk INDONESIA Wahdah Kendari
Artikulli tjetërSaya Seorang Pemuda Yang Lamaran Selalu Ditolak, Dunia ini Terasa Sempit

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini