Sebagai salah satu wujud pelaksanaan AD/ART Wahdah Islamiyah sebagaimana ditetapkan pada Muktamar II Desember 2011 yang lalu, Wahdah Islamiyah melakukan pembentukan pengurus di tingkat provinsi, yang disebut dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Selain sebagai keniscayaan yang harus diupayakan dalam konteks dinamika organisasi yang berjalan begitu cepat, termasuk adanya perkembangan area teritorial dakwah ke seantero nusantara, keberadaan kepemimpinan di tingkat wilayah ini juga diharapkan dapat menjadi sebuah strategi akselerasi pencapaian Visi 1436 H/2015 M Wahdah Islamiyah.
Maka satu demi satu daerah-daerah yang merupakan basis utama kader Wahdah Islamiyah, menggeliat dan bergerak untuk merealisasikan berdirinya DPW-DPW tersebut, tentunya di samping adanya langkah yang terencana dari pihak DPP, terbentuknya DPW ini juga tidak terlepas dari inisiatif dan usaha dari DPD-DPD di sebuah provinsi, terutama DPD “induk” yang berada di ibukota Provinsi.
Pendirian DPW Wahdah Islamiyah mulai dilakukan pasca Mukernas VII Wahdah Islamiyah yang dilaksanakan pada bulan Pebruari 2012 di Makassar. Sampai sejauh ini, sudah 3 DPW yang berhasil dibentuk. Diawali dengan berdirinya DPW Gorontalo, kemudian disusul oleh DPW Kalimantan Timur. Yang teranyar adalah, terbentuknya DPW Sulawesi Selatan melalui Musyawarah Wilayah I yang diselenggarakan oleh Tim gabungan DPP, dan beberapa DPD tertua di Sulsel pada tanggal 7 April 2012.
Musyawarah Wilayah I yang dilangsungkan di Aula DPP WI ini, diikuti oleh sekitar 100 peserta yang merupakan utusan dari unsur DPP (termasuk LM) , 18 DPD se-Sulsel, dan sejumlah DPC. Muswil I WI ini menjadi sebuah even yang sangat monumental dalam sejarah perkembangan dakwah WI karena Sulsel merupakan daerah di mana Wahdah Islamiyah lahir dan berkembang untuk pertama kalinya, daerah di mana pusat WI berkedudukan, dan juga merupakan daerah kantong mayoritas kader WI serta daerah dengan jumlah DPD terbanyak (23 DPD). Muswil yang bertemakan “Efektivitas dan Penguatan Kelembagaan Menuju Pencapaian Visi 1436 H/2015 M” tersebut dibuka oleh Wakil Ketua Umum DPP WI Ust. Muh. Ikhwan Jalil, dan menghasilkan 3 keputusan penting: (1) Pengurus DPW Sulsel periode 2012-2016, dan (2) Garis-garis Besar Program Kerja DPW WI Sulsel periode 2012-2016.
Melalui tim formatur yang dipilih oleh peserta dan beranggotakan 7 orang yaitu 1 orang dari DPP (sekjen) dan 6 orang dari ketua-ketua DPD, Muswil menetapkan Ust Muh. Yani Abd. Karim sebagai ketua DPW terpilih, Akbar Muhammadiyah sebagai Sekretaris dan Muh. Syarif Abd. Salam sebagai Bendahara. Muswil juga menetapkan 4 orang sebagai koordinator zona, yang masing-masing bertugas mengkoordinir sejumlah DPD tertentu yang terhimpun berdasarkan kedekatan geografis dan kemudahan komunikasi. Mereka adalah: Ust. Tajuddin SM (Ketua DPD Gowa), Ust. Abdurrahim (Ketua DPD Bone), Ust. Muh. Said Saad (Ketua DPD Sidrap), dan Ust. Usdi Nusi (Ketua DPD Luwu Utara).
Pengurus terpilih ini kemudian disetujui dan ditetapkan secara final oleh Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Ust. Muh. Zaitun Rasmin 4 hari kemudian, yaitu Rabu, 11 April 2011 setelah sebelumnya mendengarkan saran dan masukan dari pengurus DPP WI pada Rapat Pengurus Harian yang berlangsung pada hari itu. Ketua Umum DPP WI juga menunjuk Ust. Muh. Taufan Djafri sebagai Wakil Ketua DPW WI Sulsel.
{phocagallery view=category|categoryid=7|limitstart=0|limitcount=0}