Khartoum – Setelah di Arab Saudi, kini Wahdah Islamiyah mendirikan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) WI untuk Sudan. Pelantikan pengurus DPLN WI Sudan diselenggarakan pada Sabtu, 4 November 2017 lalu. Pengurus DPLN WI dilantik langsung oleh ketua umum Wahdah Islamiyah ustadz DR. Muhammad Zaitun Rasmin Lc., MA. Acara pelantikan yang dirangkaian peresmian sekretariat DPLN WI di Khartoum Sudan tersebut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Sudan Drs. Burhanuddin Badruzzaman, ketua PII Sudan, serta perwakilan dari PKS Sudan, Persis Sudan, dan Matlaul Anwar Sudan.
Dalam tausiyahnya ustadz Zaitun menceritakan perkembangan Wahdah Islamiyah dan hubungannya selama ini dengan ormas-ormas Islam yang lain. Wahdah Islamiyah adalah ormas yang selalu berusaha menjadi bagian dalam upaya mewujudkan persatuan Islam. WI juga selalu terbuka untuk bekerjasama dengan ormas lain untuk kemaslahatan umat dan bangsa. “Wahdah Islamiyah bertekad untuk berperan bersama ormas-ormas Islam lainnya untuk kemaslahatan dan kemajuan umat serta bangsa kita.” Tutur ustadz Zaitun.
Ketua DPLN WI ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, Lc. MA., menjelaskan, pengurus DPLN WI Sudan merupakan kader-kader Wahdah Islamiyah yang sementara ini menempuh studi di Sudan. Beliau mengungkap, bahwa selama ini kader-kader Wahdah Islamiyah sudah berkiprah di berbagai kegiatan keagamaan dan organisasi-organisasi kerukunan. “Alhamdulillah terbentuknya DPLN Wahdah Islamiyah di Sudan ini merupakan langkah besar untuk kerukunan, persatuan, sinergitas, toleransi yang lebih kuat antar sesama mahasiswa Indonesia yang ada di Sudan.” Kata ustadz Fakhrurrazi
Menurut ustadz Fakhrurrazi dengan terbentuknya DPLN WI ini insyaAllah kegiatan-kegiatan kader-kader Wahdah Islamiyah akan semakin terprogram. Diantara program tersebut adalah program Imam Masjid, yaitu para peserta ditargetkan menyelesaikan hafalannya 30 juz sebelum kembali ke tanah air. Bagi yang telah selesai hafalannya ditempatkan di beberapa masjid untuk menjadi imam Ramadhan. Juga ada program Kaderisasi Ulama yakni talaqqi dengan para ulama dengan jadwal yang sudah mereka tentukan serta tarbiyah dan daurah-daurah keilmuan. Selain itu ada program Tahfizh Al-Quran dan Hadits yang akan disetor ke para syekh yang memiliki sanad.[]