DPC WI Mamuju-MUI SulBar Bahas Aliran Sesat
Bertempat di masjid Raya Suada Mamuju, DPC Wahdah Islamiyah Mamuju bekerjasama dengan MUI Sulbar menggelar Tablig Akbar. Kegiatan yang mengambil tema, “Memahami Aliran-Aliran Sesat dalam Pandangan Islam”, berlangsung Ahad/27 Maret 2011.
Dalam sambutannya, pengurus MUI Sulbar, Ust.Wahyun Mawardi,S.Ag.M.Pd, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada DPC Wahdah Islamiyah Mamuju atas peran dan kegiatan-kegiatan dakwah selama ini. Terkhusus, lanjut ust. Wahyun atas terselenggaranya tabligh akbar, yang membantu MUI dalam menyelenggarakan tugas ini.
Lebih lanjut, ust. Wahyun menyebutkan 10 kriteria aliran sesat menurut MUI yaitu: 1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam, 2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah, 3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran. 4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Qur’an 5. Melakukan penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.
Selanjutnya, lanjut ust. Wahyun 6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi SAW sebagai sumber ajaran Islam, 7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul. 8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. 9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke baitullah, salat wajib tidak 5 waktu, 10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Sementara itu, Anggota Dewan Syariah DPP Wahdah Islamiyah Ust. Ahmad Said Ambo Tata,Lc.MA, yang tampil sebagai pemateri pada tablig akbar tersebut, menekankan agar tidak begitu mudahnya kita menjatuhkan vonis sesat kepada orang lain ataupun kelompok lain tanpa dasar yang jelas kecuali kelompok dan pemahaman yang telah jelas-jelas kesesatannya.
Misalnya, lanjut Koordinator Dakwah Ma’had Al Birr Makassar; Ahmadiyah, Syiah, Jaringan Islam Liberal (JIL).
Kegiatan yang dipandu oleh Adi Arwan Alimin (Ketua Komisi Penyiaran Daerah Prov. Sulawesi Barat), dihadiri ratusan peserta dari ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Hidayatullah, PKS, organisasi kemahasiswaan, masyarakat Mamuju, serta didukung oleh media local seperti Koran Mandar dan Manakarra TV