DPC Sidrap Pecahkan Rekor Peserta Pelatihan Dirosa Terbanyak
Sidrap,Pelatihan Dirosa kembali diadakan, kali ini dilaksanakan oleh DPC Wahdah Islamiyah Sidrap pada 5 Maret 2011 bertempat di Pesantren Penghafal al-Qur’an At Tauhid (bagi laki-laki) dan rumah salah seorang simpatisan di Rappang (bagi wanita).
Pelatihan Dirosa di Sidrap ini tercatat sebagai pelatihan Dirosa dengan jumlah peserta terbanyak yaitu 100-an akhwat dan 50-an ikhwan. Para peserta berasal dari intern para kader binaan DPC Wahdah Islamiyah Sidrap, para pengurus dan santri Ponpes Al-Iman tingkat akhir. Tujuan diadakannya Pelatihan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar al-Qur’an di masyarakat yang setiap hari terus meningkat.
DPC Wahdah Islamiyah Sidrap telah menggulirkan program pengajaran al-Qur’an sejak lama. Para pengurus dan kader-kader binaan telah terlibat dalam pengajaran al-Qur’an , namun masih sangat perlu untuk diperbaiki metodologi pengajaran dan sistem pembinaannya.
Ketua LP3Q DPP WI Ustadz Komari mengatakan bahwa LP3Q Pusat terus berusaha untuk mendongkrak tiap DPC agar segera mengadakan pelatihan TK-TPA maupun Dirosa agar setiap kader mempunyai senjata yang tajam dalam membina kaum muslimin. Keterampilan kader dalam mengajarkan baca al-Qur’an merupakan salah satu langkah yang strategis dalam memulai membina umat.
Dengan kelompok Dirosa, peserta dapat dibiasakan untuk duduk-duduk beberapa saat dengan membaca al-Qur’an, mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an dibaca, mendengarkan nasehat-nasehat agama; juga dapat berdialog dengan Pembina/ustadz/ah tentang berbagai masalah kehidupan yang dialaminya.
Maka pada suatu waktu setelah pembinaan dirosa terus berjalan para peserta siap untuk masuk dalam sistem pengkaderan Wahdah Islamiyah (masuk SKS atau tarbiyah), sehingga apa yang dikeluhkan oleh banyak kalangan tentang besarnya tingkat “keguguran” alumni daurah SKS di halaqoh-halaqoh tarbiyah, dapat ditepis. Dengan Dirosa diharapkan dapat meringankan tugas para kader dalam rekrutmen peserta tarbiyah atau daurah SKS, karena banyak kaum muslimin yang secara sadar meminta kepada kita untuk belajar membaca al-Qur’an, bahkan merekalah sendiri yang memanggil teman-temannya untuk belajar.
Dalam kesempatan pelatihan itu, Ketua LP3Q DPP Wahdah Islamiyah menyampaikan bahwa keberadaan Dirosa sebagai metode belajar baca al-Qur’an dan sistem pembinaan Islam tidak secara otomatis menggusur metode yang selama ini dipakai. Para praktisi pengajaran al-Qur’an diharapkan tidak bingung mensikapi dengan dengan keadaan ini , tetapi malah mantap dengan metode yang dikuasainya.
Di akhir pelatihan, dibentuklah Tim Pengajar Dirosa DPC Wahdah Islamiyah Sidrap, baik ikhwan maupun akhwat. Dan diharapkan Tim ini yang akan mengkoordinir para pengajar dirosa.(*)