Dokter Wahdah Islamiyah Siap ke Palestina
(Tribun Timur, Senin 12/01/09 Hal.14)
Makassar, Tribun – Organisasi Islam di Sulawesi Selatan (Sulsel) mendeklarasikan pembentukan Komite Umat untuk Palestina (Komat) dalam Tablik Akbar Untukmu Palestinaku di Masjid Raya Makassar, Minggu (11/1).
Pembentukan komite tersebut diprakarsai Forum Umat Islam (FUI) Sulsel, Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), Wahdah Islamiyah (WI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Hizbut Tahrir Indonesia, dan Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI).
Usai deklarasi yang dibacakan Pengurus WI Muh. Ikwan Abdul Jalil, Komat membuka pendaftaran relawan ke Palestina. Sekitar 165 warga Sulsel langsung menyatakan kesiapannya berangkat membantu rakyat Palestina yang saat ini sedang menghadapi serbuan tentara Zionis Israel di hari pertama pendaftaran.
Sebanyak dua dokter WI bahkan sudah mengurus visa ke Mesir yang dalam waktu dekat akan berangkat ke sana membawa bantuan kemanusian.
Tablik akbar yang digagas FUI Sulsel dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) WI tersebut menghadirkan sejumlah tokoh Islam yang membawakan orasi dihadapan ribuan umat Muslim di Sulsel.
Di antaranya Prof Dr Din Syamsuddin MA (Ketua Umum DPP Muhammmadiyah), Siradjuddin (FUI Sulsel), Muh Zaitun Rasmin (Ketua Umum WI), Prof Dr Muh Ghalib MA (Sekjen MUI Sulsel), Das’at Latief MAg (Ketua Dai Muda Profesional) Hasanuddin Rasyid (HTI), AGH Muhammad Ahmad (Ketua Umum MUI Makassar), serta Prof Dr Muin Salim MA (Ketua Majelis Syuro KPPSI Sulsel).
Para tokoh Muslim tersebut mengecam dan mengutuk serangan Israel kepada warga Palestina yang telah menimbulkan banyak korban jiwa maupun materi. KH Sirajuddin dan Zaitun menekankan perlunya kepedulian umat Islam terhadap nasib umat Islam di Palestina.
Kepedulian itu dalam bentuk jiwa dengan mendaftarkan diri berjuang di Palestina maupun dengan materi sebagai bantuan solidaritas terhadap palestina. "Kepada seluruh umat Islam agar melakukan doa qunut nazilah dalam setiap salat fardhu sebagaimana dianjurkan ulama jika ada musibah," kata Zaitun.
Prof Ghalib dan Hasanuddin Rasyid juga menekankan perlunya persatuan di kalangan umat Islam. Din menilai masalah Palestina menjadi duka seluruh umat Islam.
"Ini terkait masalah kemanusian, sebab penyerangan Palestina adalah pelanggaran HAM terberat. Olehnya itu, harus dihentikan dengan mendesak PBB agar mebuat resolusi dan memberi sanksi yangt berat kepada Israel," tegasnya.
Sedangkan Muh Ahmad dan Muin Salim, menekankan, perlunya umat mendalami ajaran Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi, menguasai perekonomian, agar umat Muslim tidak terbelakang dengan bangsa lain.(axa)
56 Cincin Emas, 40 Ponsel
DI akhir tablik akbar, panitia melakukan penggalangan dana untuk warga Palestina. Penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 114 juta, 40 telepon selular (ponsel), 56 cincin emas, lima gelang, dua kalung, 25 jam tangan dan puluhan jaket.
Ada juga sepeda, kopiah, Al qur’an, buku-buku, kereta bayi, yang merupakan sumbangan umat Muslim untuk membantu masyarakat Palestina.
Pusat penggalangan dana Untuk Palestina maupun pendaftaran relawan dipusatkan di kantor DPP WI, Jl Antang Raya, maupun kantor-kantor deklarator Komat.
Selain menyerukan umat Muslim untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina, Komat juga menyerukan untuk memboikot produk-produk yang diproduksi maupun berafiliasi dengan Israel.
Puluhan produk ternama masul daftar produk yang diboikot.(axa)