Wahdah.Or.Id — Musim hujan telah masuk. Ia adalah satu dari dua musim yang ada di Negri kita, Indonesia.
Musim hujan terkadang ditanggapi kurang baik oleh sebagian orang. Padahal, musim hujan adalah nikmat yang Allah berikan untuk kita semua.
Keberadaan hujan sangat dibutuhkan oleh makhluk Allah di bumi ini. Meski terkadang sebagian menganggap, hujan menjadi kendala bagi mereka yang memiliki aktifitas full di luar rumah.
Doa Saat Turun Hujan
Saat turun hujan, doa ini yang Rasulullah ajarkan untuk kita baca.
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari: 1032)
Doa yang Nabi ajarkan di atas, dalam syarah Al Bukhari, Imam Ibnu Baththol memberikan penjelasan sebagai berikut.
Imam Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)
Doa Yang Dibaca Saat Hujan Deras dan Terlalu Lebat
Suatu hari, Nabi pernah berdoa agar hujan diturunkan. Kala itu, hujan turun dengan begitu deras dan lebatnya. Nabi Khawatir dengan dampak hujan yang begitu deras, beliau pun berdoa dengan doa berikut. Doa ini pun bisa kita membacanya saat situasi hujan di tempat kita turun sangat deras dan lebat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari: 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)
Doa Setelah Hujan Turun
Dari Sahabat Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan kebersamaan beliau dan para sahabat dengan Nabi melakukan salat subuh bersama di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya.
Ketika Nabi mau pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, kemudian mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan, ”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari: 846, Muslim: 71).
Para pembaca yang berbahagia…
Musim hujan adalah musim keberkahan. Adapun dampaknya berupa banjir dan yang lainnya, itu tak jauh dari perbuatan tangan kita sendiri. Jangan buang sampah sembarangan, menebang pohon tanpa melakukan penanaman kembali, tidak menjaga kebersihan selokan atau got dan yang lainnya. Itu semua merupakan sebab banjir ketika hujan turun.
Pada artikel ini, kita bisa amalkan doa yang Nabi ajarkan. Ketika hujan turun, kita berdoa. Ketika hujan begitu terlalu lebat dan intensitas turunnya berhari-hari, kita juga diajarkan doa untuk dibaca. Dan setelah hujan turun pun, Alhamdulillah, Nabi kita juga ajarkan doa. [*]