MAKASSAR, wahdah.or.id – Pada suatu pagi yang cerah di Kelurahan Camba Berua, Makassar, suasana penuh harapan menyelimuti warga setempat. Hari ini, Rabu, 13 September 2023, pukul 08.00-10.00 WITA, adalah hari yang mereka nantikan dengan penuh rasa syukur. Penyaluran sedekah air bersih sedang berlangsung di RW 3, Kelurahan Camba Berua, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Musim kemarau yang panjang telah memberikan dampak kekeringan yang mendalam di berbagai penjuru Indonesia, termasuk wilayah Camba Berua. Warga telah merasakan kesusahan selama tiga bulan terakhir. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih, baik untuk minum, memasak, mandi, maupun mencuci.
Selain itu, masalah lain adalah kondisi geografis kelurahan ini yang berada di ujung pipa air PDAM, yang membuat aliran air menjadi lemah, bahkan saat musim hujan.
Namun, di hari itu, ada sinar harapan yang datang dari Wahdah Inspirasi Zakat bersama Wahdah Peduli. Mereka datang membawa sekitar 5000 liter air bersih untuk masyarakat yang terdampak.
Saat mobil pengangkut air tiba, warga dengan senyuman gembira menyambutnya, membawa jejeran ember dan jerigen yang siap menampung air. Meskipun jumlah air yang diberikan hanya mencukupi selama 1-2 hari, hal ini adalah anugerah besar bagi mereka.
Lebih dari sekadar air, ini adalah cinta dan kepedulian yang datang dari relawan dan donatur. Lebih dari 100 keluarga atau sekitar 300 jiwa menerima manfaat dari bantuan ini.
“Saya mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas santunan dari WIZ, bantuan air ini sangat membantu kami. Semoga amal ibadah teman-teman dan donatur diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,” terangnya.
Ini adalah cerminan kekuatan solidaritas dan kebaikan yang muncul di saat-saat sulit. Meskipun musim kemarau membawa penderitaan, datangnya sedekah air bersih membawa kegembiraan dan harapan kepada warga Camba Berua.
Ini adalah cerita tentang bagaimana satu tindakan kecil bisa menjadi sesuatu yang besar dalam hidup orang-orang yang membutuhkan.
Rep: Humas WIZ
Editor: Muh Akbar
